TEMPO.CO, Jakarta - Dokter dan spesialis perawatan pendengaran telah banyak melihat efek buruk akibat penggunaan kapas saat membersihkan telinga.Mulai dari gendang telinga yang tertusuk hingga kotoran yang terkena dampak bahaya, hingga banyaknya konsekuensi negatif yang terkait dengan teknik pembersihan telinga yang keliru, apalagi menggunakan alat yang tak sesuai.
Dilansir dari laman healthyhearing.com, saluran telinga memiliki sel-sel khusus yang menghasilkan serumen, dikenal sebagai kotoran telinga.
Tak semua telinga orang sama banyaknya mengeluarkan kotoran telinga, ada yang lebih cepat untuk beberapa orang daripada yang lain. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan penumpukan lilin sehingga memicu penurunan kemampuan mendengar bahkan menyebakan rasa sakit.
Kesalahan banyak orang, mengambil alternatif menggunakan penyeka untuk menghilangkan kelebihan lilin daripada menemui seorang profesional medis.
Padahal teknik pembersihan telinga yang salah termasuk menggunakan cotton bud dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Seperti menyebabkan gendang telinga rapuh, karena gendang telinga sangat halus, sehingga gendang telinga dapat dengan mudah pecah bahkan menggunakan tekanan yang paling lembut sekalipun saat menggunakan kapas.
Jika gendang telinga bocor—rasa sakitnya parah dan telinga juga bisa mengeluarkan cairan bening. Akan memakan waktu cukup lama untuk penyembuhan dan bahkan dapat menyebabkan gangguan pendengaran konduktif.
Parahnya lagi, salah-salah teknik membersihkan telinga dapat berujung membuat gendang telinga tertusuk. Bisa memicu kebocoran cairan, tinitus atau gangguan pendengaran, efek tindakan yang telah melubangi gendang telinga, kondisi ini akan berujung infeksi atau tidak sembuh dengan baik.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Baca: Gangguan Pendengaran Bisa Hambat Perkembangan Kualitas Manusia