TEMPO.CO, Jakarta - Telur ayam dan telur puyuh merupakan dua telur yang cukup umum didengar oleh masyarakat Indonesia. Selain murah, kedua telur ini juga mudah didapatkan dan banyak yang menjualnya.
Secara bentuk visual, mereka memiliki perbedaan yang sangat jauh dan tampak secara mata telanjang. Telur ayam memiliki ukuran yang lebih besar daripada telur puyuh. Selain itu, cangkang telur puyuh umumnya berwarna putih dengan motif-motif hitam di atasnya, tidak seperti telur ayam yang polos.
Telur puyuh memiliki rasa yang mirip dengan telur ayam. Meskipun mungkin ada sedikit perbedaan dalam rasa, tetapi terlalu sedikit untuk diperhatikan. Telur puyuh juga memiliki rasa yang mirip dengan telur bebek, namun dengan rasa yang lebih ringan.
Sedangkan dari segi rasa, Anda mungkin memperhatikan bahwa ada perbedaan dalam hal konsistensi antara kedua jenis telur. Dibandingkan dengan telur ayam di mana putih telur atau albumin membentuk sekitar dua pertiga dari seluruh telur, telur puyuh memiliki rasio kuning telur yang lebih tinggi, yang berarti memiliki lebih banyak kuning telur daripada putih telur.
Ketika telur puyuh dimasak, mereka akan menghasilkan tekstur yang jauh lebih kental daripada telur ayam. Sementara telur puyuh yang umumnya sehat, orang yang memiliki kolesterol tinggi mungkin perlu mewaspadai telur ini dan mengonsumsinya dalam jumlah sedang.
Mengutip dari Kitchenicious, meskipun telur puyuh memiliki jumlah protein, lemak, mineral, dan vitamin yang sedikit lebih tinggi, namun perbedaannya tidak begitu signifikan.
Faktanya, kedua jenis telur ini mengandung nutrisi yang hampir sama. Beberapa nutrisi yang mungkin lebih banyak ditemui dalam telur puyuh, yaitu jumlah adalah zat besi dan vitamin B12.
Telur puyuh mengandung dua kali lipat jumlah zat besi dibandingkan dengan telur ayam. Telur puyuh juga mengandung lebih dari 77 persen lebih banyak vitamin B12 daripada telur ayam.
Di sisi lain, telur ayam memiliki lebih banyak lemak sehat, seperti asam lemak omega-3 dan -6. Hal lain yang mungkin perlu Anda perhatikan dalam hal telur puyuh adalah kolesterolnya.
Dibandingkan dengan telur ayam, telur puyuh mengandung kolesterol yang cukup tinggi. Sebuah 100 gram telur puyuh mengandung hingga 472 mg kolesterol lebih dari 100 gram telur ayam.
Satu butir telur puyuh kecil yang beratnya sekitar 9 gram mengandung sebanyak 76 mg kolesterol, sedangkan telur ayam terkecil yang beratnya sekitar 38 gram hanya mengandung sekitar 141 mg.
Pedoman Diet untuk Orang Amerika membatasi konsumsi kolesterol hanya sekitar 300 mg setiap hari. Ini berarti bahwa satu porsi telur puyuh, yang biasanya mengandung sekitar 5 hingga 6 butir telur, akan dengan mudah melampaui batas kolesterol yang direkomendasikan 300 mg per hari.
Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kolesterol makanan tidak memiliki banyak efek pada kadar kolesterol darah Anda. Tetapi karena kurangnya bukti ilmiah untuk batas tertentu asupan kolesterol harian, pedoman diet federal saat ini tidak lagi memberikan batasan atau rekomendasi tentang jumlah kolesterol yang harus Anda konsumsi per hari.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Ini 5 Olahan Telur Ayam Paling Populer di Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.