TEMPO.CO, Jakarta - Pilates merupakan olahraga yang cukup digemari wanita. Banyak selebriti yang melakukan olahraga ini seperti Gisella Anastasia. Bahkan idol K-Pop pun juga melakukan olahraga ini seperti Jennie BLACKPINK, Yeri Red Velvet, dan Somi. Olahraga ini dikenal berfokus pada kekuatan dan fleksibilitas tubuh. Lalu, bagaimana sejarah Pilates?
Melansir laman pilatesfoundation.com, pilates diciptakan pada 1920-an oleh Joseph dan Clara Pilates. Pilates berawal saat perang dunia pertama, Joseph menjadi interniran dan mengembangkan teknik kebugaran fisik pada rekan-rekannya.
Pada tahun 1920-an, Joseph dan istrinya pergi ke Amerika Serikat. Mereka mengembangkan dan mengajarkan metode ini pada tahun 1926 di New York City. Kala itu, metode ini dikenal sebagai body-conditioning gym atau senam pengkondisian tubuh.
Melansir laman thepilateshut.co.uk, mereka membuka studio ini di dekat sanggar-sanggar tari. Awal studio dibuka, barang-barang yang digunakan untuk melakukan olahraga ini merupakan barang-barang seadanya, seperti pegas tempat tidur, tong bir, serta alat-alat lain.
Mengingat studio Joseph dekat dengan sanggar tari, sehingga para penari mengenal studionya. Banyak penari yang menggantungkan kekuatan, keanggunan, serta pemulihan cedera dengan metode pilates ini. Tak hanya orang biasa yang mengunjungi studio ini, legenda tari seperti Ruth St. Denis, Ted Shawn, Jerome Robbins, dan Martha Graham menjadi pelanggan Joseph. Selain penari, terdapat penulis Christopher Isherwood dan aktor Jose Ferrer yang juga datang.
Metode ini kemudian berkembang pesat khususnya dikalangan penari dan aparat negara. Apalagi, pilates dikenal sebagai pusat rehabilitasi karena dapat memulihkan cedera. Saat itu, pelanggan Joseph didominasi oleh laki-laki.
Joseph dan Clara, istrinya, bersama-sama menjadi instruktur metode ini. Mereka mengajarkan gerakan pilates yang disesuaikan kepada setiap pengunjungnya. Hal ini dilakukan dengan harapan pengunjung menghafal gerakan yang telah diinstruksikan. Jika pengunjung lupa, mereka dapat mencontek instruksi gambar yang ditempelkan di dinding maupun digantungkan di langit-langit studio.
Pada 1932, Joseph menerbitkan bukut berjudul “Kesehatan Anda”. Pada 1945, ia menerbitkan buku berjudul “Kembali ke Kehidupan Melalui Kontrologi”. Pada 1967, Joseph meninggal di umur 83 tahun. Selama Joseph hidup, metode yang digunakan ini disebut Kontrologi. Namun, setelah kematiannya, metode ini dikenal sebagai Metode Pilates. Sedangkan Clara menghabiskan sisa hidupnya mengajar pilates hingga ia meninggal pada 1977.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca: Gerakan Pilates Tak Hanya Membuat Bugar Bermanfaat Pula untuk Persalinan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.