TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah kondisi medis umum dan penyebab utama kematian yang mungkin tidak menunjukkan tanda peringatan sebelum menyerang. Hal ini dapat menyebabkan cacat permanen seperti kelumpuhan. Jadi, ketika orang mengalami gejala seperti stroke, sangat penting untuk memberikan bantuan medis sedini mungkin.
Jika mengalami serangan stroke mendadak, hal yang harus dilakukan adalah mencari orang untuk membantu mendapatkan pertolongan pertama. Anda harus cepat dalam menanggapi dan bereaksi ketika membantu seseorang, tetapi bersikap tenang adalah yang terpenting dan tergesa-gesa dapat membuat Anda melakukan kesalahan yang mengancam jiwa.
Dr. Apurva Sharma, konsultan-neurologi, Rumah Sakit Columbia Asia di Palam Vihar, mengatakan orang yang menderita stroke mungkin tampak bingung, merasa lemah di satu sisi tubuh, dan tiba-tiba tidak dapat berjalan atau berbicara dengan jelas.
“Hal ini terjadi karena aliran darah terbatas pada bagian otak tertentu, yang disebabkan oleh penyumbatan atau kebocoran pada pembuluh darah. Penting untuk memahami tanda dan rencana tindakan ketika melihat orang menderita gejala stroke,” jelasnya.
Menurut dokter, ada doktrin pertolongan pertama pada stroke yang harus dipatuhi. Jika sendirian, disarankan untuk mencari seseorang untuk membantu memberikan pertolongan pertama. Kemudian, berikut beberapa hal yang harus dilakukan, seperti dilansir dari Indianexpress.
Jangan menunggu gejala membaik
Menunggu dan melihat apakah gejala stroke membaik bisa berakibat fatal karena stroke disebabkan penyumbatan aliran darah ke otak, intervensi medis profesional pun diperlukan.
Teknik FAST
Untuk memastikan apakah orang mengalami stroke, kita perlu memeriksa apakah ia dapat tersenyum dengan benar, mengangkat tangan, dan mengulang kalimat. Jika gagal, kita harus mencari bantuan medis.
Panggil ambulans dan ucapkan kata stroke
Pasien harus menghindari mengemudi ke rumah sakit. Stroke adalah keadaan darurat medis dan Anda mungkin perlu menangani komplikasi medis yang mungkin timbul. Lebih baik memberi tahu tentang diagnosis stroke potensial karena tenaga medis akan lebih siap untuk menghadapi situasi tersebut.
Pantau gejala
Lebih baik berbagi rincian gejala dengan dokter untuk evaluasi yang lebih baik dari situasi saat ini. Kita juga harus berbagi riwayat medis yang akurat, seperti hipertensi, sleep apnea, diabetes, dan sebagainya.
Waspadai kejang
Amati kejang dan pantau parameter vital seperti tekanan darah, nadi, kadar oksigen, gerakan pernapasan, dan suara dengkuran yang mungkin memerlukan pemasangan pelindung saluran napas.
Jangan makan atau minum
Jika mengalami stroke, minum atau makan dapat membuat tersedak dan pasien dapat meninggal karena sesak napas.
Tetap tenang
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah tetap tenang. Anda harus cepat dalam menanggapi dan bereaksi ketika membantu tetapi bersikap tenang adalah yang terpenting dan tergesa-gesa dapat mengakibatkan kesalahan yang mengancam jiwa.
Baca juga: Kurangi Risiko Stroke di Usia Muda dengan Langkah Berikut