Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Autoimun, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kondisi normal, fungsi sistem kekebalan tubuh adalah menjaga tubuh dari serangan organisme asing seperti virus dan bakteri. Tetapi, pada beberapa orang, gudang sel kekebalan dan protein yang kuat ini kadang-kadang menyerang sel, jaringan, dan organ yang sehat. Kondisi ini disebut sebagai autoimun dan berperan dalam lebih dari 100 penyakit, mulai dari diabetes tipe I hingga rheumatoid arthritis, menurut National Institutes of Health (NIH).

Melansir Live Science, penyakit autoimun, seperti banyak kondisi lain, kemungkinan hasil dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungan tetapi etiologi pastinya tidak jelas dan bervariasi di antara gangguan. Namun, orang-orang dengan riwayat keluarga penyakit autoimun lebih mungkin mengembangkannya misalnya, multiple sclerosis.

Beberapa faktor lingkungan seperti polutan, obat-obatan tertentu, infeksi virus, dan pola makan juga terlibat dalam manifestasi penyakit autoimun, menurut Johns Hopkins Medicine. Secara keseluruhan, berdasarkan laporan tahun 2020 di jurnal Cureus, wanita dua kali lebih mungkin menderita penyakit ini dibanding pria dan gangguan tersebut biasanya muncul selama periode stres yang ekstensif, seperti kehamilan.

Apa saja gejalanya? Meskipun setiap penyakit memiliki ciri khusus, banyak yang memiliki gejala khas, seperti kelelahan, pusing, dan demam ringan. Tetapi, tanda klasik penyakit autoimun adalah peradangan, yang dapat menyebabkan kemerahan, panas, nyeri, dan pembengkakan, menurut NIH. Untuk banyak penyakit autoimun, gejala datang dan pergi atau kadang-kadang bisa ringan dan parah pada orang lain.

Banyak pengobatan yang digunakan untuk penyakit autoimun tetapi apa yang diresepkan ke pasien ditentukan oleh kelainan, tingkat keparahan, dan gejala yang dialami pasien. Obat-obatan yang digunakan dapat berkisar dari obat penghilang rasa sakit ringan yang dijual bebas hingga obat-obatan yang dirancang untuk menggantikan zat-zat vital yang tidak dapat lagi dibuat oleh tubuh, seperti insulin untuk penderita diabetes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu, ada terapi biologis yang dirancang untuk menargetkan komponen respons imun disregulasi yang dapat menekan sistem kekebalan serta obat yang dirancang untuk mengendalikan sistem kekebalan yang terlalu aktif dengan meredam aktivitasnya.

“Menggunakan berbagai jenis imunosupresan ini penuh dengan komplikasi karena sistem kekebalan juga berpotensi dicegah untuk meningkatkan respons yang kuat terhadap infeksi,” kata Emily Edwards, peneliti di departemen imunologi dan patologi Universitas Monash di Australia.

Umumnya, orang dengan kondisi autoimun disarankan untuk divaksinasi, sama seperti orang sehat. Namun, jika menggunakan imunosupresan yang menekan kembali dampak sistem kekebalan, “Itu mungkin menyebabkan respons yang kurang optimal terhadap vaksin, termasuk yang melawan Covid-19,” kata Edwards.

Baca juga: Saran Ahli Gizi buat Pasien Autoimun

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

3 hari lalu

Ilustrasi kantong darah/golongan darah. Shutterstock
Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.


Ini Penyebab dan Kiat Menghindari Morning Sickness bagi Ibu Hamil

4 hari lalu

Ilustrasi Morning Sickness atau ibu hamil. shutterstock.com
Ini Penyebab dan Kiat Menghindari Morning Sickness bagi Ibu Hamil

Morning sickness adalah gejala umum yang sering kali dialami oleh ibu hamil selama tahap awal kehamilan.


Hari Peduli Antibiotik Sedunia, Dokter Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Ini

9 hari lalu

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Karolina.Grabowska
Hari Peduli Antibiotik Sedunia, Dokter Ungkap Penyebab Kelangkaan Obat Ini

Hari Peduli Antibiotik Sedunia, dokter mengajak rekan sejawat untuk bijak dalam menggunakan antibiotik pada pengobatan, terutama pasien anak.


Fakta-fakta Nyamuk Culex yang Bisa Sebabkan Radang Otak

9 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Fakta-fakta Nyamuk Culex yang Bisa Sebabkan Radang Otak

Nyamuk Culex sebabkan penyakit Japanese Encephalitis yang banyak menyerang penduduk daerah beriklim tropis.


Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Aprisipa Dalam Mendapatkan Pengobatan

14 hari lalu

Aplikasi Mobile JKN Mudahkan Aprisipa Dalam Mendapatkan Pengobatan

Diera digital seperti sekarang, hadirnya Aplikasi Mobile JKN membantu peserta mendapatkan kemudahan dalam informasi terkait Program JKN dari BPJS Kesehatan.


Pesan Kemenkes untuk Cegah Penyakit Tidak Menular

15 hari lalu

Ilustrasi pria sedang diperiksa dokter. Shutterstock
Pesan Kemenkes untuk Cegah Penyakit Tidak Menular

Deteksi dini penyakit tidak menular, khususnya diabetes dan hipertensi, dapat memberi tahu bahaya yang mengancam tubuh sehingga turut mencegahnya.


Pidato Terakhir Suganda Sebagai PJ Gubernur Babel, Bicara Kiriman Penyakit Non Medis dan Pembunuhan Karakter

15 hari lalu

Suganda Pandapotan Pasaribu (pakai kursi roda) mengungkapkan menerima kiriman penyakit non medis dan pembunuhan karakter saat memberikan sambutan terakhir sebagai PJ Gubernur Bangka Belitung di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin Pagi, 13 November 2023. Tempo/Servio Maranda.
Pidato Terakhir Suganda Sebagai PJ Gubernur Babel, Bicara Kiriman Penyakit Non Medis dan Pembunuhan Karakter

"Sakit kaki saya ini bukan sakit secara medis. Saya sudah puluhan kali ke dokter dan tidak ditemukan penyakit. Saya dapatkan ketika 1 bulan di Babel."


Banyak Pasien TBC Meninggal sebelum Diobati, Kemenkes Ungkap Sebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Banyak Pasien TBC Meninggal sebelum Diobati, Kemenkes Ungkap Sebabnya

Masih banyak orang yang kurang kesadaran dan pengetahuan mengenai tuberkulosis (TBC) sehingga menyebabkan kematian sebelum pengobatan.


Siti Badriah Alami Tumor Kelenjar Getah Bening, Apa Bisa Jadi Penyebabnya?

17 hari lalu

Siti Badriah. Instagram.com/@sitibadriahh
Siti Badriah Alami Tumor Kelenjar Getah Bening, Apa Bisa Jadi Penyebabnya?

Tumor kelenjar getah bening seperti yang dialami Siti Badriah dapat menyebabkan pembengkakan. Benarkah bisa sebabkan kanker?


Tak Mungkin Dicegah, Dokter Bagi Saran Kurangi Risiko Penyakit Autoimun

18 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Tak Mungkin Dicegah, Dokter Bagi Saran Kurangi Risiko Penyakit Autoimun

Pakar menuturkan penyakit autoimun tidak mungkin dicegah karena genetik. Tetapi ada cara mengurangi risiko seperti pola makan.