TEMPO.CO, Jakarta - Safety riding sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan mengemudi baik di jalanan biasa ataupun di jalan tol. Hal ini untuk menghindarai kecelakaan dan kejadian-kejadian lainnya. Instrumen yang perlu diperhatikan dalam meminmalisir kecelakaan yaitu dengan menggunakan car seat yang digunakan oleh bayi.
Berdasarkan jurnal Pentingnya Pengaturan Tentang Penggunaan Baby Car Seat Untuk Anak Terkait Dengan Keselamatan Berkendara Roda Empat di Indonesia karya Mirna Purnama Sari dan Emmilia Rusdiana, di Indonesia sendiri car seat belum menjadi perlengkapan bayi baru lahir yang dianggap wajib dimiliki.
Menurut Penelitian yang dilakukan AAP pada 2000, 539 anak di bawah 5 tahun meninggal saat mengendarai kendaraan bermotor; hampir setengahnya tidak menggunakan baby car seat, dan banyak lainnya menggunakannya secara tidak tepat, banyak pula orang tua tahu baby car seat mana yang sesuai dengan mobil mereka.
Car seat berfungsi menahan tubuh agar tidak terlempar saat benturan terjadi pada kecelakaan. Penggunaan baby car seat sendiri memiliki beberapa tahapan menurut American Academy of Pediatrics atau AAP menyatakan, anak di bawah 2 tahun harus menggunakan car seat menghadap ke belakang.
Seperti yang diungkapkan beberapa penelitian pada 2007, car seat menghadap kebelakang dapat mengurangi angka kematian balita saat kecelakaan hingga 75 persen, dengan menghadap ke belakang, kepala, leher dan tulang belakang anak akan terlindungi lebih maksimal terhadap benturan hebat.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan tinggi dan berat badan anak. Tetap gunakan car seat menghadap belakang hingga anak mencapai berat maksimal atau tinggi kepalanya masih di bawah sandaran car seat.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Kesalahan Penggunaan Pada Car Seat ini Bisa Bahayakan Bayi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.