Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alami Gangguan Pendengaran, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelainan pada telinga bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Salah satunya tidak terbentuknya telinga luar dengan baik atau disebut mikrotia atau telinga kecil. Meskipun tampak tidak membahayakan, kondisi ini tentu dapat menimbulkan rasa rendah diri pada pasien dan turunnya kualitas hidup pasien.

Spesialis THT-KL di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. R. Ayu Anatriera, mengatakan mikrotia termasuk kelainan bawaan sehingga anak lahir dengan telinga berukuran kecil dan tidak sempurna. Pembentukan telinga dimulai dari dalam rahim. Selama enam minggu kehidupan dalam rahim, telinga luar mulai berkembang di sekitar ujung celah cabang pertama, hingga ketika lahir sudah terbentuk dengan lengkap.

Sekitar 95 persen dari ukuran telinga dicapai pada usia 6 tahun dan hampir 100 persen pada usia 10 tahun. Panjang aurikula atau daun telinga bergantung pada tinggi badan serta umur. Tetapi, pada orang dengan mikrotia, ukuran telinga kecil. Penyebabnya belum diketahui, multifaktor, dan masih diteliti. Beberapa penelitian mengatakan kejadian mikrotia ini berhubungan dengan paparan teratogen seperti talidomida, isotretinoin, serta beberapa sindrom.

“Mikrotia biasanya disertai dengan gangguan pendengaran. Sekitar satu dari 2.000-10.000 anak lahir dengan mikrotia," jelas Ayu.

Gangguan pendengaran inilah yang kemudian menjadi penyebab menurunnya kualitas hidup pasien. Menurut Ayu, sebanyak 90 persen mikrotia terjadi pada satu telinga, 10 persen terjadi pada kedua telinga. Dari sisi gender, kejadian mikrotia terjadi kebanyakan pada anak laki-laki dibanding perempuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan fungsi, telinga luar berfungsi untuk menangkap dan menyalurkan gelombang suara ke struktur telinga tengah. Mikrotia juga dapat disertai dengan atresia lubang telinga atau liang telinga sempit atau tidak ada. Derajat kelainan bentuk telinga biasanya berkaitan dengan derajat kelainan telinga tengah.

Ayu mengatakan ada empat derajat kelainan bentuk telinga, yaitu Grade 1 di mana semua normal hanya saja ukuran telinga lebih kecil. Grade 2 ada struktur telinga yang tidak normal. Grade 3 telinga berbentuk seperti kacang dan Grade 4 telinga tidak ada sama sekali.

Baca juga: Penyebab dan Tips Menghindari Gendang Telinga Berlubang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

15 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Dokter THT Ingatkan Gangguan Pendengaran Akibat Pakai Headphone

Dokter THT menjelaskan kebiasaan mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone dapat memicu gangguan pendengaran.


Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

22 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ragam Radang Telinga yang Paling Sering Dialami Anak

Radang telinga yang paling sering dialami anak adalah otitis media akut, di mana infeksi rongga hidung menyerang secara cepat.


4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

26 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
4 Sinyal Ancaman Kehilangan Pendengaran

Kehilangan pendengaran bukan hanya masalah pada lansia. Anak muda pun bisa mengalaminya. Berikut empat tanda perlunya periksakan telinga.


Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

28 hari lalu

Alat bantu dengar. ANTARA/Lucky R.
Sebab Alat Bantu Dengar Tidak Bisa Dipakai Pasien Seumur Hidup

Dokter THT menjelaskan alat bantu dengar yang digunakan pasien dengan gangguan pendengaran tidak bisa dipakai seumur hidup. Ini alasannya.


Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

30 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Tips Aman Gunakan Perangkat Audio agar Tak Sebabkan Gangguan Pendengaran

Berikut tips pemakaian perangkat audio yang aman dan nyaman dari dokter agar tidak menyebabkan gangguan pendengaran.


Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

31 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia


Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

35 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

36 hari lalu

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

36 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

50 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

Infeksi telinga jika tidak diobati dapat menyebabkan perubahan jaringan, bertransformasi menjadi sel ganas, dan akhirnya menimbulkan benjolan.