Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ragam Tanda Kulit Sensitif dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi kulit sensitif. healthtap.com
Ilustrasi kulit sensitif. healthtap.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kulit sensitif merupakan masalah yang umum. Istilah ini mengacu pada kulit yang lebih rentan terhadap peradangan.

Melansir laman Verywell Health, kulit sensitif memiliki tanda-tanda objektif dan tanda-tanda subjektif. Tanda-tanda objektif adalah perubahan fisik yang dapat diamati, seperti kemerahan, bengkak atau luka.

Sementara tanda-tanda subjektif adalah perasaan yang ditimbulkan oleh kulit sensitif, seperti gatal, sensasi terbakar dan nyeri.

Beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab kulit sensitif antara lain dermatitis kontak, alergi, rosacea, jerawat dan kulit kering. Selain itu, kulit sensitif juga bisa disebabkan oleh usia, perubahan cuaca, konsumsi obat-obatan tertentu, perubahan hormonal, merokok, polusi dan kandungan dalam kosmetik.

Sebagian besar kasus kulit sensitif bisa diobati dengan mudah. Namun, beberapa kasus mungkin menjadi pertanda kondisi yang lebih serius, seperti kanker kulit, limfoma hodkin, penyakit ginjal, penjakit hati, herpes zoster, sklerosis hingga HIV.

Ada berbagai cara untuk merawat kulit sensitif. Biasanya, langkah pertama adalah mengoleskan krim atau lotion yang dapat melembabkan kulit. Sebuah studi tahun 2016 menyatakan bahwa lotion dengan kandungan oatmeal koloid dapat memberikan perbaikan klinis pada kulit yang kering dan teriritasi.

Hindari mandi dengan air panas karena air panas justru semakin mengiritasi kulit sensitif. Selain itu, oleskan tabir surya setiap menghabiskan waktu di luar ruangan dan gunakan pakaian yang longgar untuk menghindari gesekan kain pada kulit.

Jika perawatan rumahan tidak bisa membantu mengatasi kulit sensitif, sebaiknya kunjungi dokter kulit untuk mencari tahu penyebabnya. Dokter mungkin menyarankan untuk memakai salep, menghentikan penggunaan kosmetik selama beberapa saat atau mengonsumsi probiotik.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga : Kulit Sensitif, Ini Hand Sanitizer yang Sebaiknya Dipilih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 jam lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

6 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

18 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

18 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

28 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

28 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

28 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

28 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.