Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amat Penting Lakukan Trauma Healing Bagi Penyintas, Ini 3 Fasenya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Ilustrasi trauma (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Trauma healing  atau pemulihan trauma menjadi amat penting bagi Anda yang pernah mengalami peristiwa yang menakutkan atau mengganggu, Anda tahu bahwa trauma dapat bertahan lama. Faktanya, penderitaan psikologis dapat berlanjut berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, dan bahkan puluhan tahun setelah peristiwa traumatis terjadi.

Trauma memiliki kemampuan untuk secara serius mengganggu kejiwaan seseorang dan atau dapat menyesuaikan diri dengan baik. Meskipun penyebab trauma tidak akan pernah dilupakan tetapi pemulihan dari trauma mungkin dapat dilakukan.

Dalam ilmu kesehatan jiwa dan psikologi, trauma merupakan penyingkatan dari istilah PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca trauma. Menurut American Psychological Association, trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam. Salah satu cara perawatannya, yakni dengan trauma healing.

Tujuan dari trauma healing adalah untuk memberikan korban penyembuhan pada perasaan bahwa mereka memiliki kendali atas hidup mereka kembali.

Seorang psikiater, Judith Lewis Herman pada bukunya berjudul Trauma and Recovery  menyebutkan terdapat tiga tahap yang dilalui korban trauma sebagai bagian dari proses penyembuhan yaitu keselamatan, pengakuan, dan pemulihan. Proses ini telah memandu pembuatan banyak program penyembuhan trauma.

Dikutip dari laman resmi UPMC (University of Pittsburgh Medical Center) Pemulihan dari trauma dimulai dengan penilaian dan stabilisasi kondisi fisik dan mental Anda oleh para ahli di pusat trauma yang berkualitas.

Fase 1: Keamanan dan Stabilitas

Tim perawatan akan mendiskusikan dengan penyintas seperti apa kebutuhan berkelanjutan setelah penyintas dipulangkan. Penyintas nantinya akan mendapatkan konsultasi apoteker untuk mempelajari bagaimana obat-obatan, persediaan, atau peralatan medis yang diresepkan akan berkontribusi pada pemulihan penyintas. Untuk memastikan penyembuhan tetap pada jalurnya, penting untuk rajin mengikuti perintah dokter.

Pada fase trauma healing ini, penyintas akan belajar menangani emosi yang berlebihan, mengatur perasaan, dan mengelola ketakutan. Mungkin yang paling penting, Anda akan belajar bagaimana menstabilkan kembali ketika dihadapkan dengan pemicu.

Fase 2: Mengingat dan Berduka/ Pengakuan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah penyintas memulihkan rasa aman dan stabilitas setelah peristiwa traumatis, spesialis kesehatan mental akan mendorong penyintas untuk memproses trauma  dan mengakui apa yang telah hilang dari diri seorang penyintas. Pada fase tramu healing ini, pkiater tidak bermaksud untuk menghidupkan kembali peristiwa kelam yang menjadi penyebab traumatis tersebut, tetapi menjelajahi dan mengintegrasikannya daripada memisahkannya di lingkungan yang aman.

Perlu diketahui, bahwa rasa sakit atau kemunduran fisik dapat memperlambat pemulihan mental dan emosional, bahkan menjadi sumber pemicu.

Fase 3: Memulihkan Hubungan

Tahap terakhir dari trauma healing adalah tentang pemberdayaan. Penyintas mungkin khawatir bahwa mereka tidak akan pernah sama seperti sebelum kejadian traumatis, tetapi trauma yang penyintas alami tidak perlu mendefinisikan siapa mereka.

Pada fase ini, spesialis kesehatan mental, nantinya akan membantu penyintas mencapai dan merayakan resolusi kognitif sehingga dapat menerima dan bergerak maju dari trauma yang mereka alami. Tergantung pada kesiapan penyintas tersebut, mereka mungkin menyarankan untuk berpartisipasi dalam latihan masuk kembali ke komunitas untuk membantu  kembali ke kehidupan normal dengan bimbingan ahli rehabilitasi.

WILDA HASANAH

Baca: Pentingnya Trauma Healing bagi Korban Gempa, ini Kata Psikolog

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

3 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

4 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.