Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Asal Minum Obat, Pahami Efek Samping Obat

Reporter

image-gnews
Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRuam pada kulit ataupun pusing dapat menjadi gejala efek samping obat. Mengonsumsi obat merupakan salah satu proses penyembuhan terhadap suatu penyakit. Namun, sebagian orang mengalami gejala yang tidak diharapkan setelah mengonsumsi obat. Lalu apa itu efek samping obat? Serta, apa saja reaksi pada tubuh?

Efek samping obat merupakan reaksi tubuh yang tidak terduga setelah mengonsumsi suatu obat. Melansir laman medicalnewstoday.com, reaksi ini dibagi menjadi dua yaitu efek samping (Adverse Events/AEs) dan efek samping serius (Serious Adverse Events/SAEs). Contoh efek adalah serius termasuk cacat kelahiran, komplikasi, detak jantung tidak normal, luka dibagian tubuh, dan kematian. 

Sedangkan efek samping obat dapat memperlihatkan gejala seperti diare, sulit bernapas, sakit kepala, insomnia, kulit ruam, dan mual. Melansir laman webmd.com, biasanya obat antidepresan, diabetes, dan tekanan darah menyebabkan pusing, mengantuk, mudah kesal, tidur tidak berkualitas, serta meningkatkan berat badan. 

Efek samping obat dapat terjadi karena beberapa faktor. Pertama, efek samping dapat timbul karena obat memiliki target lain selain mengobati penyakit yang memberikan reaksi tubuh. Kedua, ketidakpatuhan pasien mengonsumsi obat. Pasien dapat mengonsumsi kurang ataupun lebih dari dosis yang telah ditentukan ataupun diresepkan oleh dokter.

Hal ini, tentu akan mempengaruhi reaksi yang ditimbulkan oleh tubuh. Ketiga, pasien baru pertama kali mengonsumsi obat tertentu. Sehingga tubuh membutuhkan penyesuaian terhadap dosis obat yang masuk ke dalam tubuh. Keempat, reaksi tubuh terhadap suatu bahan yang digunakan dalam obat. Kelima, interaksi antar obat yang dapat saling memantik efek samping obat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Efek samping obat yang dirasakan setiap orang berbeda. Hal ini tergantung kepada tingkat penyakit yang diderita, berat badan, jenis kelamin, dan kesehatan tubuh setiap individu.  Walaupun efek samping dinilai merupakan hal negatif. Namun, secara teoritis, efek samping dapat menjadi proses yang positif. Hal ini terjadi pada pengobatan katarak menggunakan perawatan laser. 

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: 4 Manfaat Akupunktur Bisa Mengurangi Efek Samping Obat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 jam lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

23 jam lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

1 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

2 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

3 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

3 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

3 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

9 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

9 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?