TEMPO.CO, Jakarta - Penderita diabetes tipe 2 perlu mengontrol asupan gula dan karbohidrat. Pengganti gula dapat bekerja menjadi pemanis yang memudahkan Anda untuk mengontrol gula darah dan karbohidrat dalam tubuh.
Menurut artikel yang dipublikasi di jurnal Diabetes Spectrum, terdapat dua jenis pengganti gula yang dapat menjadi pilihan:
1. Bergizi (nutritive) artinya, pengganti gula jenis ini menyediakan kalori dan dapat memengaruhi gula darah Anda.
2. Tidak bergizi atau nonnutritif (nonnutritive) artinya, hanya terdapat sedikit kalori dalam pengganti gula ini. Selain itu, peningkatan gula darah juga tidak akan terjadi. Pengganti gula ini bisa jadi jauh lebih manis ketimbang sukrosa.
Meskipun tidak memengaruhi gula darah, Anda masih harus berhati-hati dalam menikmati jenis pemanis nonnutritif. Terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan dapat mengubah respons otak terhadap rasa manis dan memengaruhi kemampuan Anda untuk merasa puas terhadap makanan yang Anda konsumsi.
Berikut beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi pengganti gula bagi pasien diabetes tipe 2:
1. Sukralosa (Splenda)
Pemanis ini baik untuk dikonsumsi pasien diabetes tipe 2 karena splenda 600 kali lebih manis ketimbang gula, tetapi tidak memengaruhi gula darah. Selain itu, splenda melewati tubuh dengan penyerapan minimal. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal Physiology & Behavior, splenda menjadi pemanis buatan yang paling umum digunakan di seluruh dunia.
2. Sakarin
Sakarin bebas kalori dan 300 hingga 500 kali lebih manis ketimbang gula. Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, ahli kimia menemukannya sebagai turunan dari tar batubara secara tidak sengaja pada 1879.
3. Sakavia
Stevia adalah pemanis yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana. Untuk membuat produk ini, produsen stevia mengekstrak senyawa kimia yang disebut steviol glikosida dari daun tanaman. Stevia bebas kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah, tetapi lebih mahal daripada pengganti gula lainnya di pasaran. Pemanis yang 300 kali lebih manis ketimbang sukrosa ini memiliki rasa pahit yang mungkin tidak disukai banyak orang.
4. Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang 200 kali lebih manis ketimbang gula. Meskipun tidak bebas dari kalori, kalori yang dikandung aspartam tidak banyak. Meskipun Food and Drug Administration telah menggolongkan aspartam sebagai pemanis yang aman dikonsumsi, asupannya memiliki beberapa efek samping. "Riset yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan hubungannya dengan leukemia, limfoma, dan kanker payudara," tulis Sheryl Huggins Salomon, dikutip oleh Tempo dari laman Everyday Health, Rabu, 21 Agustus 2019.
Ada berbagai pemanis pengganti gula yang tidak memengaruhi gula darah Anda, terutama pasien diabetes tipe 2. Meskipun demikian, akan lebih mudah jika Anda tidak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan. Tujuan terbesarnya seharusnya mengurangi semua jenis pemanis di makanan Anda, termasuk pengganti gula, supaya Anda terbiasa dengan rasa manis alami makanan.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: 10 Pemanis Alternatif Pengganti Gula
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.