TEMPO.CO, Jakarta - Vaksinasi influenza dianjurkan dilakukan setahun sekali karena dari tahun ke tahun senstivitasnya berbeda karena influenza akan mengubah permukaan tubuh. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Bogor, Erwanto Winulyo, menyarankan masyarakat melakukan vaksinasi influenza setidaknya setahun sekali.
"Vaksin tahun lalu tidak akan efektif di tahun ini, sehingga setahun sekali dianjurkan untuk mencegah influenza," kata Erwanto.
Vaksin influenza dianjurkan terutama bagi yang hendak berwisata atau melanjutkan studi di luar negeri, terutama di negara-negara empat musim. Sebabnya, gejala influenza bisa semakin menyiksa saat berada di wilayah bermusim dingin yang suhunya bisa mencapai nol derajat celcius. Namun, di negara-negara ini, virus influenza bisa tidak terdeteksi sama sekali di musim panas.
Sementara itu, virus influenza di Indonesia hidup sepanjang tahun dan bertambah banyak pada musim hujan. Vaksin influenza pun dianjurkan dilakukan untuk mengurangi potensi penularan virus ini maupun mengurangi gejala yang ditimbulkan.
"Jadi, gejala flu bisa disebabkan virus influenza itu sendiri dan virus lain yang gejalanya tidak terlalu berat. Di musim pancaroba kita mesti hati-hati menjaga kondisi agar tidak mudah sakit dan yang paling penting adalah kelompok-kelompok berisiko," jelasnya.
Vaksin influenza dianjurkan terutama untuk pasien komorbid, penyakit paru menahun, asma, dan untuk anak-anak. Pada balita, vaksin influenza bisa mulai diberikan pada bayi berusia 6 bulan.
"Khusus untuk dewasa tidak ada batasan usia tapi dilihat dulu apakah butuh. Kalau butuh ada kemungkinan kontra indikasi tidak, kalau tidak ada silahkan," katanya.
Untuk orang dewasa, vaksin influenza biasanya disuntikkan satu kali, sementara untuk anak-anak vaksin disuntikkan dua kali dalam setahun.
"Karena antibodi anak akan cukup sesuai kebutuhan setelah dua kali itu. Sementara dewasa satu kali tiap tahun," katanya.
Baca juga: Jangan Remehkan Sakit Flu, 650 Ribu Orang Meninggal Setiap Tahun karena Flu