TEMPO.CO, Jakarta -Anda pasti pernah mengalami cegukan. Beberapa hal ini wajib diketahui.
Cegukan adalah kontraksi diafragma yang yang terjadi secara berulang dan tidak terkendali, struktur otot tepat di bawah paru-paru.
Dilansir dari laman healhtline.com, cegukan terjadi karena diafragma yang menandai batas antara dada dan perut, dan juga mengatur pernapasan. Ketika diafragma berkontraksi, paru-paru akan mengambil oksigen. Saat diafragma rileks, paru-paru akan melepaskan karbon dioksida. Dan diagfragma yang kontrak dari irama adalah apa yang menyebabkan cegukan.
Kemudian setiap spasme diafragma membuat laring atau kotak suara dan pita suara menutup secara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan aliran udara tiba-tiba ke paru-paru. Tubuh Anda bereaksi dengan terkesiap atau berkicau, menciptakan karakteristik suara cegukan.
Tidak ada cara untuk mengantisipasi cegukan. Dengan setiap kejang, biasanya ada sedikit pengencangan pada dada atau tenggorokan sebelum Anda mengeluarkan suara cegukan yang khas.
Hal ini karena sebagian besar kasus cegukan dimulai dan diakhiri secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Pada umumnya hanya berlangsung beberapa menit.
Sebenarnya banyak penyebab cegukan yang telah diidentifikasi. Namun, tidak ada daftar pemicu yang pasti. Cegukan sering datang dan pergi tanpa alasan yang jelas. Salah satu cegukan yang cukup terkenal yaitu cegukan jangka pendek.
Cegukan jangka pendek bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti, makan yang berlebihan, makan-makanan pedas, mengkonsumsi alcohol, minum minuman berkarbonasi, seperti soda, mengkonsumsi makanan yang sangat panas atau sangat dingin, dan masih banyak lagi.
Lalu juga terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena cegukan dan akan mungkin lebih rentan jika anda adalah seorang laki-laki, mengalami respon mental atau emosional yang intens, mulai dari kecemasan hingga kegembiraan, pernah menjalani operasi, trauma operasi perut, dan terakhir karena Anda telah menerima anestesi umum.
ASMA AMIRAH
Baca juga : Bahaya Memukul Anak: Picu Gangguan Psikologisnya Hingga Dewasa