TEMPO.CO, Jakarta - Sering dijumpai dalam masakan Asia Timur, rumput laut yang kental, berlilin, dan kenyal memberikan rasa gurih dan umami yang unik pada kaldu dan bumbu. Selain rasanya, rumput laut dalam berbagai bentuk, memiliki nutirisi yang baik.
Ahli diet di Rumah Sakit Internasional Matilda Hong Kong, Karen Chong, mengatakan sebagai makanan, rumput laut adalah sumber yodium dan mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, dan kalium, yang sangat baik. Rumput laut mengandung vitamin A dan B12 serta asam folat dalam jumlah cukup.
“Tidak hanya itu, mereka juga tinggi serat, rendah kalori, dan bebas lemak,” kata Chong, melansir South China Morning Post.
Yodium sangat penting untuk kesehatan tiroid. Kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di pangkal leher ini menggunakan yodium dari makanan untuk menghasilkan hormon tiroid, yang mengatur pertumbuhan dan pengeluaran energi. Tanpa yodium, tiroid mungkin tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup dan menjadi kurang aktif. Ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipotiroidisme, yang menyebabkan gejala seperti kelelahan, sembelit, penambahan berat badan yang tidak jelas, lekas marah, dan detak jantung yang lambat.
Namun, terlalu banyak yodium juga tidak sehat karena dapat menyebabkan hipertiroidisme, yang menyebabkan gejala seperti detak jantung yang cepat atau tidak teratur, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, perubahan suasana hati, rambut rontok, diare dan insomnia.
Selain berperan penting dalam kesehatan tiroid, rumput laut juga dapat mendukung kesehatan jantung, menurut ulasan dari 100 penelitian yang diterbitkan pada 2011 di American Journal of Agricultural and Food Chemistry. Sebagian berkat serat larutnya yang tinggi dan kandungan asam lemak omega-3.
Studi yang diterbitkan pada 2008 dalam jurnal Nutrition Research and Practice dan pada 2015 dalam Journal of Oleo Science menemukan rumput laut juga dapat membantu mengelola kadar gula darah dan bukan hanya karena mengandung serat makanan. Fucoxanthin, senyawa antioksidan yang ditemukan dalam rumput laut coklat, dianggap membantu menurunkan resistensi insulin.
Penelitian lain yang diterbitkan pada 2020 di jurnal Marine Drugs, mengungkapkan efek antikanker, antivirus, antikoagulan, anti-kolesterol tinggi, dan antioksidan alga. Bahkan, menurut para peneliti, mengonsumsinya secara rutin dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia dan berkontribusi pada diet yang lebih seimbang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan baru-baru ini di Marine Drugs menemukan rumput laut memiliki kemampuan prebiotik yang kuat. Prebiotik adalah makanan untuk bakteri baik atau probiotik di usus, yang memungkinkan bakteri baik untuk berkembang dan membantu menyingkirkan bakteri jahat. Ini berarti, dengan mengonsumsinya secara rutin, sistem pencernaan menjadi lebih sehat, dengan insiden masalah pencernaan yang lebih rendah seperti sembelit dan diare.
Baca juga: Berbagai Manfaat Rumput Laut untuk Kesehatan Tubuh