Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Underweight, Stunting, dan Wasting pada Anak

Reporter

Editor

Nurhadi

Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock
Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan nutrisi yang baik bagi tubuh dapat menyebabkan beberapa masalah pada pertumbuhan, terutama apabila kekurangan nutrisi tersebut dialami pada masa anak-anak. Terdapat banyak kondisi yang dapat terjadi, yaitu stunting, wasting, dan underweight. 

Meskipun ketiganya dapat terjadi karena kekurangan nutrisi, apa yang membedakan ketiga kondisi ini?

Underweight

Seperti namanya, kondisi ini terjadi ketika seseorang memiliki berat badan terlalu rendah untuk seusianya. Mengutip Nmamilife.com, kekurangan berat badan dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh serta membuat seseorang yang underweight cenderung selalu merasa lelah dan lesu.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan underweight, seperti riwayat keluarga, terlalu banyak melalukan aktivitas fisik, metabolisme tinggi, dan penyakit kronis. Underweight juga bisa terjadi karena mengalami gangguan makan yang memengaruhi cara serta apa yang Anda makan. 

Stunting

Stunting adalah kondisi medis di mana seorang anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Tubuh mereka tidak dapat mencapai ketinggian yang layak seperti anak-anak seusianya. Kondisi ini disebabkan oleh gizi buruk atau malnutrisi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wasting

Wasting merupakan sebuah kondisi ketika seorang anak memiliki berat badan rendah sehubungan dengan tinggi badannya. Seorang anak kurus memiliki berat badan rendah namun tinggi yang cukup.

Anak-anak yang mengalami wasting berisiko terkena penyakit parah dan kronis pada usia yang sangat muda. Penyakit ini sebagian besar disebabkan karena kekurangan gizi. Sementara stunting adalah tinggi badan yang rendah untuk berat badan anak, wasting adalah berat badan yang rendah untuk tinggi badan anak.

Berikut ini adalah perhitungan yang digunakan untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami malnutrisi atau tidak menurut WHO:

  • stunting: tinggi-untuk-usia <2 SD median standar pertumbuhan Anak WHO.
  • wasting: berat badan untuk tinggi badannya <2 SD median standar pertumbuhan anak WHO; dan
  • underweight: berat badan untuk usia <2 standar deviasi (SD) dari median standar pertumbuhan Anak WHO.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca juga: Inilah Ciri-ciri Anak Mengalami Stunting

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

2 jam lalu

Ilustrasi bersepeda. AP/Darko Vojinovic
Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

Munculnya Hari Sepeda Sedunia bagian dari upaya untuk mengajak bersepeda sebagai alternatif transportasi yang sehat, hijau, dan ekonomis


3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

1 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

Shokuiku diartikan sebagai pendidikan makanan dalam bahasa Jepang


5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

2 hari lalu

ilustrasi pria makan nabati atau sayur  atau jagung (pixabay.com)
5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

Apabila rutin dikonsumsi, jagung dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Apa saja?


Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

2 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Anak dengan Alergi Berisiko Alami Stunting, Atasi dengan Ini

Anak penting konsumsi protein tinggi selama proses tumbuh kembang mereka. Anak dengan alergi, berisiko alami stunting. Waspadai hal ini.


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

3 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Sambut Hari Susu Sedunia, Menkes Ungkap Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah

4 hari lalu

Ilustrasi anak minum susu. Shutterstock.com
Sambut Hari Susu Sedunia, Menkes Ungkap Konsumsi Protein Hewani Masih Rendah

Jelang Hari Susu Sedunia, Menkes menyebut konsumsi protein hewani seperti dari susu masih cukup rendah.


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

4 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

5 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.