TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Seseorang yang menderita pneumonia kantung udaranya berisi nanah atau cairan yang menyebabkan batuk berdahak, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas.
Tingkat keparahan pneumonia berkisar dari ringan hingga parah dan dapat mengancam nyawa. Pneumonia paling serius dialami oleh bayi dan anak-anak, lansia, dan orang dengan masalah kesehatan atau kekebalan tubuh yang lemah.
Pneumonia disebabkan berbagai hal. Dilansir dari laman Mayo Clinic, jenis penyebab pneumonia dibagi menjadi community-acquired pneumonia (pneumonia yang berkembang di masyarakat), healthcare-associated pneumonia (pneumonia yang disebabkan akibat perawatan rumah sakit), dan aspiration pneumonia (pneumonia yang disebabkan aspirasi)
Community-acquired pneumonia
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus, bakteri, dan jamur dapat menyebabkan pneumonia. Di Amerika Serikat sendiri, virus penyebab pneumonia secara umum adalah influenza, respiratory syncytial virus (RSV), hingga SARS-CoV-2. Sedangkan bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah Streptococcus pneumoniae (pneumokokus).
Selanjutnya, mycoplasma pneumoniae juga dapat menyebabkan pneumonia, tetapi dengan gejala yang lebih ringan ketimbang pneumonia jenis lain. Sedangkan jamur yang menyebabkan pneumonia dapat ditemukan di tanah maupun kotoran burung.
Healthcare-associated pneumonia
Jenis penyebab pneumonia yang satu ini terjadi selama atau setelah seseorang tinggal di tempat perawatan kesehatan. Tempat perawatan kesehatan termasuk rumah sakit, fasilitas perawatan jangka panjang, dan pusat dialisis.
Orang yang tinggal di rumah sakit mengalami pneumonia karena penyakit lain. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri di rumah sakit bisa jadi lebih berbahaya karena bakteri tersebut lebih kebal terhadap antibiotik dan orang yang mengidap penyakit ini sudah sakit terlebih dahulu.
Aspiration pneumonia
Penyebab pneumonia jenis ini terjadi ketika Anda menghirup makanan, minuman, muntah, atau air liur ke dalam paru-paru Anda. Penyebab jenis ini berpotensi terjadi terutama jika terdapat gangguan pada refleks muntah Anda akibat cedera otak, penggunaan obat-obatan hingga minuman alkohol yang berlebihan.
DINA OKTAFERIA
Baca: Kenali Beda Pneumonia dan Covid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.