Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berhenti Merokok, Kunci Cegah PPOK dan Kanker Paru

Reporter

image-gnews
13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua dari sekian banyak penyakit bisa dicegah dengan berhenti merokok, yakni penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan kanker paru. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2002 menunjukkan PPOK menempati urutan ke-3 setelah penyakit kardiovaskular dan kanker yang menjadi penyebab kematian di dunia.

Di Indonesia, diperkirakan 4,8 juta orang menderita PPOK dan angka ini bisa bertambah dengan semakin banyak jumlah perokok karena 90 persen penderita PPOK perokok atau mantan perokok. Spesialis paru dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Aditya Wirawan, mengatakan dari sisi gejala umum dan derajat skala sesak PPOK, dimulai dari derajat 0 hingga derajat 4.

Derajat 0 yaitu tidak ada sesak kecuali dengan aktivitas berat, derajat 1 yaitu sesak timbul bila berjalan cepat atau berjalan menanjak, derajat 2 yaitu berjalan lebih lambat dari orang sebayanya karena sesak. Derajat 3 muncul setelah berjalan 100 meter atau setelah berjalan beberapa menit, dan derajat 4 sesak muncul saat mandi atau berpakaian. Menurut Aditya, sesak yang dialami penderita PPOK disebabkan terjadinya perubahan struktur anatomi paru.

"Kantung paru menjadi melebar sehingga udara mudah masuk namun udara tersebut sulit keluar sehingga produksi dahak akan meningkat. Fenomena ini dikenal dengan fenomena bottle neck," katanya.

Untuk mendiagnosa PPOK, pasien sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan, pemeriksaan, dan melakukan tes spirometri. Jika ditemukan pada fase awal, PPOK dapat lebih mudah ditangani dan tidak berkembang ke tahapan yang lebih parah.

Aditya mengatakan PPOK termasuk penyakit paru yang dapat dicegah dan diobati namun berbahaya jika tidak ditangani. Dia mengimbau orang-orang memeriksakan kesehatan paru secara rutin dan menghindari pajanan zat berbahaya, salah satunya dengan berhenti merokok.

Selain PPOK, kanker paru juga bisa dicegah dengan menghindari dan berhenti merokok. Spesialis paru dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Gatut Priyonugroho, mengatakan banyak orang merasa perokok bisa tetap sehat dan tidak terkena kanker paru atau ada pula penderita kanker paru tidak berobat namun masih hidup sampai saat ini. Padahal, orang-orang sebaiknya melihat dari penelitian-penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak.

Di tengah angka harapan hidup yang meningkat saat ini, tren penyakit bergeser menjadi penyakit tidak menular, seperti stroke, jantung, dan kanker, termasuk kanker paru. Hal ini juga dibarengi dengan jumlah dan proporsi perokok yang meningkat.

Berdasarkan data dari UNICEF terkait profil remaja di Indonesia tahun 2021, sebanyak 59,7 persen mulai merokok setiap hari pada usia di bawah 19 tahun. Kasus kanker paru di Indonesia menempati urutan ketiga kanker terbanyak (8,6 persen), setelah kanker payudara (16,7 persen) dan kanker leher rahim (9,3 persen).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam satu tahun, setengah dari penderita kanker paru meninggal dunia. Rokok menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kanker. Kanker merupakan suatu benjolan yang bersifat ganas, bisa menyebar ke tempat lain dan merusaknya. Tidak semua benjolan adalah kanker sehingga sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dulu agar dapat didiagnosis dengan tepat.

Kanker disebabkan mutasi gen, di mana sel-sel dapat membesar dan memperbanyak diri secara abnormal. Sel-sel yang abnormal ini tumbuh secara tidak terorganisir dan bersifat ganas. Sel kanker dapat menyebar ke bagian lain sehingga sebaiknya dideteksi dini untuk mencegah perluasan yang lebih parah.

Mutasi gen sendiri dapat terjadi akibat terkena paparan zat berbahaya secara terus menerus, salah satunya yang terkandung dalam rokok. Beberapa zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker dan terdapat dalam rokok di antaranya Benzoapiren dan Polisiklik Aromatik Hidrokarbon (PAH).

Sejak 1970-an, zat-zat ini diketahui menyebabkan kanker pada seluruh hewan yang diteliti pada tikus, mencit, monyet, baik dihirup maupun ditelan atau disuntikkan. Asap rokok bahkan mengandung PAH yang tinggi.

Rokok juga mengandung zat arsenik, suatu zat yang digunakan untuk membunuh dan berasal dari gunung berapi, pestisida, baterai, dan lainnya. Terdapat 0,8-2,4 mcg atau setara 20 batang rokok, sementara kadar mematikannya sekitar 1 mg atau lebih.

Rokok juga mengandung polonium-210 atau zat radioaktif. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan merokok menjadi penyebab utama yang dapat dicegah terhadap kejadian kanker dan kematian akibat kanker. Peluang perokok aktif 4,6 kali lipat lebih besar mengalami kanker paru dibanding orang yang tidak merokok.

Jadi, untuk mencegah kanker paru, langkah utama adalah dengan menghindari penyebabnya, yaitu berhenti merokok. Rokok yang dapat menimbulkan kanker bukan akibat asap yang tertimbun di badan melainkan zat-zatnya perlahan merusak DNA sehingga mengakibatkan mutasi gen. Selain itu, upaya yang tidak kalah penting yakni melakukan pemeriksaan kesehatan paru secara rutin setidaknya setahun sekali.

Baca juga: Cegah Stadium Lanjut Kanker Paru dengan Deteksi Dini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

11 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

7 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

10 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

14 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

23 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024


Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

25 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.


Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

27 hari lalu

Kepadatan penumpang di Stasiun Tugu Yogyakarta pada H+1 lebaran atau Selasa, 3 Mei 2022. Dok. PT KAI Daop 6 Yogyakarta
Pemudik Musiman Lebaran Harap Perhatikan, Nekat Merokok di Dalam Kereta Api Bakal Diturunkan Paksa

Sejak Januari hingga Maret 2024 setidaknya sudah ada 11 penumpang Kereta Api yang diturunkan paksa karena kedapatan merokok di dalam kereta.


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

31 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?