TEMPO.CO, Jakarta - Satu-satunya organ yang dapat tumbuh kembali jika terpotong adalah hati atau liver. Organ ini sangat penting karena melakukan tugas yang berkaitan dengan metabolisme, penyimpanan energi, dan penyaringan limbah tubuh.
Hati akan membantu tubuh mencerna makanan, mengubahnya menjadi energi, dan menyimpan energi sampai saatnya dibutuhkan. Berbeda dari ginjal yang menyaring racun, garam, dan urea dalam darah, hati fokus menyaring zat beracun.
Penyakit liver adalah istilah umum yang mengacu pada kondisi apapun yang mempengaruhi hati. Kondisi ini dapat berkembang karena alasan yang berbeda, tetapi semuanya dapat merusak dan mempengaruhi fungsinya.
Meskipun semua orang dapat mengalaminya, salah satu faktor risiko yang paling umum adalah pecandu alkohol atau peminum berat. Kondisi ini didefinisikan oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) sebagai lebih dari delapan gelas alkohol per minggu untuk wanita dan 15 gelas untuk pria. Melansir dari Healthline, berikut kondisi orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit hati.
-Menggunakan jarum bekas
-Menato atau tindik badan dengan jarum yang tidak steril
-Risiko pekerjaan yang memiliki kemungkinan terkena cairan darah dan cairan tubuh lain
-Berhubungan seks tanpa menggunakan perlindungan terhadap infeksi menular seksual
-Menderita diabetes atau kolesterol tinggi
-Memiliki riwayat keluarga penyakit hati
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
-Terkena racun atau pestisida
-Mengonsumsi suplemen atau herbal tertentu, terutama dalam jumlah besar
-Mencampur obat-obatan tertentu dengan alkohol
-Overdosis obat tertentu
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Meskipun tidak semua penyakit dapat dicegah, akan lebih baik memilih gaya hidup sehat untuk menjaga hati.
Baca juga: Memahami Infeksi Liver dan Paru yang Dialami Ameer Azzikra