Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Punya Banyak Pilihan, Yuk Ajak Anak Muda Terjun di Dunia Kreatif

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock
Ilustrasi anak muda dan gadget. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia ekonomi kreatif sudah bukan hal yang baru. Masyarakat, khususnya yang berada di kota besar sudah banyak yang berlangganan layanan streaming hiburan atau pergi ke bioskop, membeli makanan, pakaian atau furnitur secara online, membaca buku atau mendengarkan musik streaming dalam perjalanan ke kantor. Ada pula yang mengonsumsi produk layanan kreatif. Dalam dunia kreatif, input utamanya berasal dari bentuk kekayaan intelektual atau produk yang dapat dilindungi oleh hak cipta.

Founder sekaligus CEO Fantastis Anak Bangsa (FAB), Fritz B. Tobing, berbagi cerita bahwa platform bisnis kreatif yang dibangunnya harapannya bisa menciptakan ekosistem industri kreatif di Indonesia. "Dengan FAB platform bisnis kreatif, para pengusaha kreatif anak bangsa yang terkoneksi di dalamnya bisa memperoleh dukungan teknologi, pendampingan, pendanaan, sumber daya, hingga jaringan bisnis," katanya pada sesi talkshow ‘IdeaFest’ secara virtual bertajuk ‘The Young is Not The Future’, 27 November 2021.

Fritz B.Tobing, Founder & CEO Fantastis Anak Bangsa (FAB) dalam Ideatalks 2021 yang bertajuk The Young Is Not The Future/FAB

Ia berharap dengan adanya ekosistem di dunia bisnis kreatif yang besar dan solid, ekonomi kreatif akan terus berkembang. "Tentunya dengan terbentuknya ekosistem yang seperti itu, otomatis dapat mendorong roda perekonomian bangsa,” kata Fritz.

Ekonomi kreatif mencakup kegiatan ekonomi berbasis pengetahuan yang menjadi dasar 'industri kreatif'. Industri tersebut meliputi periklanan, arsitektur, seni dan kerajinan, desain, fashion, film, video, fotografi, musik, seni pertunjukan, penerbitan, penelitian dan pengembangan, perangkat lunak, permainan komputer, penerbitan elektronik, dan TV/radio.

Di Amerika Serikat nilai produksi ekonomi kreatif pada sisi seni pertunjukan dan budaya online-offline pada tahun 2019 mencapai US 919,7 miliar dollar, atau sebesar 4,3 persen dari PDB negara itu. Di negeri paman Sam itu, seni pertunjukan berkontribusi lebih besar dibandingkan industri konstruksi, transportasi dan pergudangan, perjalanan dan pariwisata, pertambangan, utilitas, dan pertanian.

Pertumbuhan sisi ekonomi kreatif di Amerika Serikat berbeda dengan di Indonesia. Di Amerika pertumbuhan terbesarnya ada di seni pertunjukan, termasuk video, film, fotografi, dan musik, sedangkan di Indonesia ada di sisi fashion, kriya, dan kuliner. Kita bisa lihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menggarap data ekonomi kreatif dan pariwisata sejak awal 2019, tercatat kontribusi subsektor ekonomi kreatif pada PDB nasional mencapai Rp 1.211 triliun. Tetapi ini didominasi oleh usaha kuliner, fashion, dan kriya. Jumlahnya mencapai sekitar 8,2 juta usaha kreatif.

Diskusi Ideatalks 2021 yang bertajuk The Young Is Not The Future/FAB

Fritz menambahkan bahwa anak muda bukan lagi sebagai kunci dan penentu masa depan. “Peran mereka itu bukan nanti, tapi sekarang, terutama dalam mendukung kemajuan ekonomi bangsa. Anak muda itu kunci masa kini,” katanya.

Menurut Fritz, generasi muda sekarang penuh dengan kemudahan dalam memilih. Mereka bisa memilih berbagai ilmu yang ingin mereka geluti, dan juga memilih profesi yang mereka senangi. Ada pula banyak kesempatan yang terbentang untuk anak muda. "Tapi pada saat yang bersamaan, mereka diberikan tanggung jawab besar bahwa mereka tidak hanya berperan untuk nanti, tapi saat ini. Oleh karena itu, anak muda perlu didorong ke arah yang benar. Anak muda juga harus punya inisiatif yang tinggi untuk mulai menjadi entrepreneur,” katanya.

Setuju dengan Fritz, Co-Founder dan Business Director AmbilHati, Sandru Emil menambahkan, anak muda itu ada untuk masa sekarang, bukan nanti. “Anak muda sekarang berani mengambil resiko atau risk tollerance. Mereka juga optimsitik. Buktinya, banyak startup dan unicorn yang berhasil dipimpin oleh anak muda,” kata Sandru yang juga pembina Y program.

Y program atau Young Creative Entrepreneur Program merupakan program solusi yang tersedia dalam platform FAB untuk Gen-Z dan milennial, yang ingin menjadi young creativepreneur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Sandru masalah terbesar young entrepeneur di Indonesia, mereka tidak tahu bagaimana mengelola bisnis, sementara mereka hanya punya modal ide besar dan semangat. Padahal, ide besar tidak akan menjadi ide besar jika tidak dijalani. “Entrepreneur itu end-to-end, semuanya harus dilakukan,” ujarnya.

“Y diperuntukkan bagi talenta kreatif muda yang akan memulai usaha baru, ataupun usaha kreatif yang sudah berjalan, dengan cakupan usia 18 - 30 tahun. Melalui platform Y, mereka akan kami persiapkan sebagai pengusaha muda terbaik di bidang kreatif,” ujar Sandru.

“Anak muda harus dapat merealisasikan mimpinya sekarang, bukan nanti. Untuk itu, kami mengajak seluruh talenta kreatif muda Indonesia untuk bergabung bersama Y, agar mimpi itu dapat terealisasi saat ini,” kata Sandru.

Lebih jauh ia menerangkan, Y juga akan memberikan dukungan berupa mentorship atau pendampingan, pengetahuan dalam membangun usaha, dan jaringan usaha yang berada di dalam ekosistem FAB. Y Program membangun initimate mentorship, dengan berbagi pengalaman.

“Kami memberikan fundamental dari sisi finansial serta bagaimana mengelola dan menumbuhkan bisnis mereka,” kata Sandru, yang menyebutkan sejak diluncurkan akhir Oktober 2021 lalu, di dalam platform Y sudah bergabung Katch, Basement, BSKSBT, dan Mooilux.

Katch merupakan salah satu contoh mimpi sukses anak muda yang berhasil membangun usaha kreatifnya melalui platform Y. Katch bergabung di dalam platform Y, dengan mempunyai keunikan tersendiri, yakni woman driven creative agency. Katch baru berdiri pada tanggal 28 Oktober 2021. Kendati demikian, dua dari tiga orang founder-nya, di antaranya Nabyl Farizi dan Novelia, memiliki pengalaman di industri kreatif lebih dari 10 tahun di mutinasional agency dan mereka juga banyak meraih berbagai penghargaan kreatif.

“Di awal bergabung, kami mendapatkan mentorship dan pendampingan, bahwa kami harus mempunyai keunikan ketika membangun agency. Jadi, tujuannya jelas, target ke mana, siapa dan sebagainya,” kata Nabyl Farizi, Co-Founder & Creative Director Katch pada kesempatan yang sama.

Nabyl melanjutkan, dari ilmu yang didapatkannya, perempuan mempunyai peran yang besar terhadap produk atau brand yang akan dipilih, termasuk keputusan pembelian untuk konsumsi keluarga di rumah. Misalnya, suami akan membeli mobil, atau gadget pasti mempertimbangkan pendapat istri. "Insight itulah yang kemudian menjadi keunikan didalam agency kami,” katanya.

Menurut Nabyl, hanya dalam kurun waktu dua bulan, Katch sudah menangani brand-brand milik Orangtua Group, Enfagrow, dan BurgerKing, tentunya menjadi hal mustahil kalau mereka tidak bergabung di dalam platform Y dengan kekuatan jaringan bisnis seperti FAB.

Nabyl menyukai konsep Y, karena ia dan tim dibina dan dan didampingi benar-benar oleh 'kakak-kakak pembina'. Contohnya, ia diajari berkenalan dengan klien, dibantu dicarikan jalan keluar ketika menghadapi masalah saat menangani klien. “Di Y, kami bisa bertanya kepada para kakak pembina. Hal lainnya, kami juga dibantu, karena Y mengedepankan kolaborasi. Ini penting, untuk kami yang masih dalam tahap belajar,” katanya.

Baca: Pandemi Masih Melanda, Membaca Bisa Jadi Aktivitas Kreatif Anak di Bulan Ramadan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

19 jam lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

2 hari lalu

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, usai mengikuti pembacaan putusan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, pada Senin sore, 22 April 2024. Pertemuan itu berlangsung di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.


Anak Muda, Yuk Ganti Segelas Kopi Sehari untuk Daftar Haji

26 hari lalu

Anak Muda, Yuk Ganti Segelas Kopi Sehari untuk Daftar Haji

Daftar pada usia dini belum tentu berangkat di usia tua. Perbankan didorong untuk kreatif dan inovatif untuk memudahkan anak-anak muda bisa melakukan financial planning


Buka Bersama Humanies, Anies Puji Partisipasi Aktif Anak Muda dalam Politik

26 hari lalu

Hall of Fame di Humanies Festival Kumpul Akbar AMIN di JIS. TEMPO/Intan Setiawanty.
Buka Bersama Humanies, Anies Puji Partisipasi Aktif Anak Muda dalam Politik

Anies mengapresiasi semangat yang dibawa oleh Humanies karena berhasil mentransformasikan proses politik menjadi lebih menyenangkan.


2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

36 hari lalu

Festival Garis Imajiner di Kaliurang Sleman Yogyakarta (Dok. jogjaprov.go.id)
2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.


Kecakapan Finansial Penting Ditanam Sejak Usia Sekolah

39 hari lalu

Ilustrasi Siswa Belajar Soal Literasi Keuangan dalam FILTER (FInanciaL liTERacy Program)/ FILTER
Kecakapan Finansial Penting Ditanam Sejak Usia Sekolah

Pengetahuan dan kecakapan finansial setiap individu semakin penting untuk ditanamkan sejak usia sekolah. Harapannya bisa jadi bekal generasi muda.


Bagaimana Anak Muda Rusia Melihat Putin sebagai Pemimpin?

40 hari lalu

Egor Lvov, seorang mahasiswa dan aktivis politik, di Moskow, Rusia 26 Januari 2024. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Bagaimana Anak Muda Rusia Melihat Putin sebagai Pemimpin?

Dalam pemilu yang diperkirakan dimenangkannya lagi, Putin akan menyalip Josef Stalin dan menjadi pemimpin Rusia yang paling lama.


Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

40 hari lalu

Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno memberi penjelasan tentang rencananya di masa tenang Pemilu 2024 saat ditemui di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno jelaskan berbagai upaya untuk menambah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN yang saat ini sebesar Rp 5,3 trilun.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

42 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

42 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

Sandiaga Uno menyebutkan dari 17 sub sektor ekonomi kreatif di IKN, sebanyak tiga subsektor yang berkontribusi paling besar. Apa saja?