Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab dan Cara Mengatasi Denging di Telinga

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Telinga berdenging bisa bersifat permanen atau sementara. Kondisi yang disebut tinitus itu yang menyebabkan suara dering, dengung, mengi, mendesis, mengklik, memekik, atau berdetak.

Tinitus sebenarnya bukan kondisi yang berdiri sendiri. Itu adalah gejala dari sesuatu yang lain, seperti penumpukan kotoran telinga, infeksi telinga, efek samping obat, kondisi medis seperti tekanan darah tinggi atau diabetes.

Apakah tinitus bersifat permanen atau sementara? Para ahli di Pusat Pendengaran dan Tinitus menjelaskan suara yang pendek dan sangat keras dapat menyebabkan tinitus, tetapi ini biasanya akan hilang dengan cukup cepat.

“Jika suara keras bertahan lebih lama, mungkin karena sedang menonton konser, maka gejala bisa bertahan lebih lama dan jika sering terpapar suara keras, mungkin di tempat kerja, gejala bahkan bisa menjadi permanen,” jelas mereka.

Kasus sementara biasanya disebabkan oleh hal-hal seperti infeksi telinga atau suara keras satu kali. Namun, kondisi jangka panjang yang mempengaruhi telinga, seperti penyakit meniere, dapat membuat tinitus lebih tahan lama atau bahkan permanen.

"Jika tinitus disebabkan oleh kehilangan pendengaran alami yang umum terjadi seiring bertambahnya usia, maka itu mungkin juga permanen," ujar mereka, dilansir dari Express.

Jangan panik, tinitus permanen pun dapat diatasi dengan bantuan audiolog. NHS mencantumkan yang berikut ini sebagai perawatan yang bermanfaat untuk tinitus.

Konseling tinitus
Untuk membantu mempelajari tinitus dan menemukan cara untuk mengatasinya.

Terapi perilaku kognitif (CBT)
Untuk mengubah cara berpikir tentang tinitus dan mengurangi kecemasan.

Terapi pelatihan ulang tinitus
Menggunakan terapi suara untuk melatih kembali otak untuk menghilangkan dan kurang menyadari tinitus.

Cobalah untuk rileks
Pernapasan dalam atau yoga dapat membantu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Temukan cara untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti tetap berpegang pada rutinitas sebelum tidur atau mengurangi kafein.

Hindari hal-hal yang dapat memperburuk tinitus, seperti stres atau suara latar yang keras.

Coba buku self-help atau tekniknya untuk dari British Tinnitus Association (BTA).

Bergabunglah dengan kelompok pendukung
Berbicara dengan orang lain dengan tinitus dapat membantu mengatasinya

Tidak memiliki keheningan total
Mendengarkan musik atau suara lembut (disebut terapi suara) dapat mengalihkan perhatian dari tinitus.

Jangan fokus pada hal itu karena dapat memperburuknya
Hobi dan aktivitas dapat mengalihkan pikiran darinya.

Apakah bisa hilang? Menurut aplikasi pengobatan Oto, tinitus dapat berfluktuasi karena berbagai faktor dan tujuan penderita adalah untuk mencapai lebih banyak hari ketika tinitus tidak terlalu mencolok atau hampir tidak ada. Situs itu menambahkan, “Sangat melelahkan untuk mengkhawatirkan apakah tinitus akan hilang. Pertama, ada baiknya untuk membedakan apakah Anda menderita tinitus sementara atau permanen.”

Tinitus sementara normal dan akan mereda dengan sendirinya dalam hitungan detik hingga menit. Dengan ini, Anda hanya akan melihat tinnitus singkat yang terdengar seperti dering, kicau, bip, dengung, atau deru. Pakar Oto menambahkan, “Tinitus sementara hanya berlangsung beberapa detik hingga menit, terjadi sebentar-sebentar, pelan, dan mudah diabaikan dan tidak terjadi dengan gejala atau penyebab lain, seperti gangguan pendengaran atau telinga penuh.”

Baca juga: Alami Gangguan Pendengaran, Bisa Jadi Ini Sebabnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saksi Anies-Muhaiman Jawa Barat Menolak Tanda Tangan Hasil Pleno, Apakah Rekapitulasi Suara Tetap Sah?

1 jam lalu

Situasi rapat pleno terbuka rekapitulasi suara dan penetapan hasil pemilu 2024 tingkat Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Bandung, Senin 18 Maret 2024. ANTARA/Ricky Prayoga
Saksi Anies-Muhaiman Jawa Barat Menolak Tanda Tangan Hasil Pleno, Apakah Rekapitulasi Suara Tetap Sah?

Saksi tim pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 walkout dari rapat pleno terbuka penghitungan suara KPU Jawa Barat.


Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota pemerintah melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia 24 Januari 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Vladimir Putin Bisa Saingi Joseph Stalin

Seperti sudah diprediksi, Vladimir Putin menang telak dalam pemilu Rusia yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Maret 2024.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

1 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan gangguan telinga. shutterstock.com
Penyebab Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Masyarakat perlu edukasi pentingnya mencegah gangguan pendengaran agar semua panca indera tetap sehat sehingga produktif dalam banyak hal.


Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

4 hari lalu

Implan Koklea. Lohguanlye.com
Pakar Jelaskan Manfaat Implan Koklea untuk Perbaiki Pendengaran

Implan koklea untuk memperbaiki pendengaran memiliki risiko efek samping dan komplikasi yang minim sehingga relatif aman untuk dilakukan.


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

4 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

8 hari lalu

Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki.


Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

10 hari lalu

Ilustrasi pisang. Freepik.com/KamranAydinov
Pisang Transgenik Disetujui untuk Ditanam, Akankah Jadi Menu Makan Siang Gratis?

Australia dan Selandia Baru mengizinkan petani menanam pisang transgenik yang tahan jamur. Pisang menjadi menu saat simulasi makan siang gratis.


Apa Alasan KPU Tak Lagi Tampilkan Grafik Perolehan Suara di Sirekap?

12 hari lalu

Petugas memeriksa data pengiriman dari lembar C-KWK saat uji coba Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pemilihan serentak di SOR Volly Indoor Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu, 9 September 2020. Uji coba aplikasi Sirekap tersebut dalam rangka mempersiapkan pemungutan, penghitungan suara, sampai dengan tahapan rekap guna memastikan kesiapan penggunaannya dalam penyelenggara Pilkada serentak 2020 di daerah. ANTARA/M Agung Rajasa
Apa Alasan KPU Tak Lagi Tampilkan Grafik Perolehan Suara di Sirekap?

Grafik hasil Pemilu 2024 raib di aplikasi Sirekap. Tak hanya suara Pilpres, suara pemilu legislatif DPR RI, DPRD, dan DPD RI juga tak terlihat.


Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

18 hari lalu

Ilustrasi periksa telinga. Shutterstock
Ada Benjolan di Telinga, Waspadai Tumor sampai Kanker

Infeksi telinga jika tidak diobati dapat menyebabkan perubahan jaringan, bertransformasi menjadi sel ganas, dan akhirnya menimbulkan benjolan.