Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Gejala-gejala Ringan Covid-19 Varian Omicron

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Seorang staf yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang naik penerbangan internasional di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona varian Omicron di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Narita, timur Tokyo, Jepang, 30 November 2021. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Seorang staf yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa suhu seorang penumpang yang naik penerbangan internasional di bandara internasional Narita pada hari pertama penutupan perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona varian Omicron di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Narita, timur Tokyo, Jepang, 30 November 2021. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Iklan

TEMPO.CO, Cape Town -Gejala COVID-19 varian Omicron dianggap sangat "enteng" oleh dokter di Afrika Selatan ketimbang pendahulunya.

Varian ini pertama kali ditemukan di negara yang sama dan menyerang orang-orang berumur 20 hingga 30 tahunan. Dokter menganggap rentang usia demikian secara umum mengalami gejala ringan.

Dilansir dari laman NBC Chicago, menurut seorang dokter umum di provinsi Gauteng, Dr. Unben Pillay, gejala yang ditunjukkan pasien berupa batuk kering, demam, berkeringat di malam hari, dan nyeri di berbagai bagian tubuh.

Selanjutnya, pada 18 November 2021, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr. Angelique Coetzee melalui BBC mengatakan munculnya gejala tidak biasa pada pasien yang cukup berbeda dengan gejala varian delta.

Gejala ini dialami oleh seorang pria berusia 33 tahun. Pria ini berkata ia mengalami kelelahan selama beberapa hari mengalami COVID-19, diikuti oleh nyeri di berbagai bagian tubuh dan sakit kepala. Ia mengalami gatal pada tenggorokan, tetapi tidak mengalami batuk-batuk maupun anosmia.

Banyak pasien yang mengalami gejala sama. Kolega Coetzee juga melaporkan hal yang sama terhadap pasien-pasiennya. Tingkat rawat inap rumah sakit di Afrika Selatan juga mengalami peningkatan, tetapi bukan eksklusif diakibatkan oleh varian omicron, melainkan jumlah keseluruhan kasus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut data WHO, seseorang yang pernah mengalami positif Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi tertular varian Omicron. Vaksin masih diperlukan untuk mengurangi keparahan Covid-19 dan kematian.

Secara umum, data menyangkut varian Omicron masih kurang, termasuk tingkat penularan, gejala, hingga keparahan penyakit. WHO masih bekerja sama dengan berbagai peneliti di seluruh dunia untuk mempelajari varian Omicron lebih lanjut.

Baca: Varian Omicron Perburuk Pandemi Covid-19? Ini 6 Analisa WHO

DINA OKTAFERIA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

2 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

3 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

4 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

11 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

Taiwan batal menghadiri pertemuan tahunan WHO karena badan tersebut memutuskan untuk tidak mengundangnya atas desakan Cina.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

12 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

13 hari lalu

Ilustrasi ruang isolasi Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

Para pakar mengatakan orang harus tetap melakukan isolasi diri saat dinyatakan positif COVID-19 meski pandemi sudah dinyatakan berakhir.


Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

17 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Anggota WHO Eropa Tutup Kantor Regional di Rusia, Pindah ke Denmark

Negara anggota WHO di Eropa telah mempertimbangkan pemindahan Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Eropa dari Rusia


Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

17 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Nyamuk Jadi Hewan yang paling Banyak Bunuh Manusia, Kok Bisa?

Alasan utamanya adalah nyamuk merupakan vektor dari banyak penyakit zoonosis, terutama malaria. Simak selengkapnya di sini:


AS Desak WHO Undang Taiwan Sebagai Pengamat dalam Pertemuan Mei

23 hari lalu

Menteri Luar Negeri A.S. Antony Blinken. REUTERS/Kevin Mohatt
AS Desak WHO Undang Taiwan Sebagai Pengamat dalam Pertemuan Mei

Cina mulai memblokir partisipasinya dalam sidang tahunan WHO sejak 2017, dalam kampanye diplomatik untuk mengisolasi Taiwan.