Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Young Onset Dementia, Demensia Menyerang Mereka di Bawah Umur 65 tahun

Reporter

image-gnews
ilustrasi demensia (pixabay.com)
ilustrasi demensia (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah young onset dementia mengacu pada seseorang yang didiagnosis menderita demensia di bawah usia 65 tahun. Dikutip dari scie.org.uk,  jumlah penderita di bawah 65 tahun di Inggris sejak 1998 terus bertambah.

Mengutip Dimentia UK di akun dimentiauk.org, sama seperti demensia pada orang dewasa, young onset dimentia juga merupakan degenerasi otak yang menyebabkan penurunan progresif kemampuan orang untuk berpikir, bernalar, berkomunikasi, dan mengingat. Kepribadian, perilaku, dan suasana hati mereka juga dapat terpengaruh.

Demensia digambarkan sebagai young onset dimentia ketika gejala berkembang sebelum usia 65 tahun, biasanya antara usia 30 hingga 65 tahun. Karena demensia sering dianggap sebagai kondisi yang menyerang usia tua, gejala awal young onset dementia tidak selalu dikenali dan dapat dikaitkan dengan penyebab lain termasuk depresi, stres, menopause, masalah kesehatan fisik dan masalah hubungan.

Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan yang signifikan (rata-rata empat tahun) dalam mendapatkan diagnosis yang akurat dan akses ke dukungan yang tepat. Yang mana dapat berdampak negatif pada kehidupan penderita demensia dan juga seluruh keluarga.

Apa faktor penyebab young onset dementia?

Young onset dementia dapat diturunkan dari hubungan keluarga. Individu yang memiliki setidaknya satu kerabat dekat dengan dimensia memiliki risiko dua sampai empat kali lebih besar terkena demensia sebelum usia 65 tahun, paling sering penyakit alzheimer. Efeknya lebih kuat bagi mereka di mana kerabat dekat memiliki young onset dimentia.

Faktor risiko kedua adalah sindrom down. Sampai tiga perempat orang dengan down syndrome di atas usia 50 akan mengembangkan demensia, masalah ini semakin jelas karena orang-orang dengan sindrom down sekarang dapat hidup lebih lama. Selain itu, orang-orang dari kelompok etnis kulit hitam dan minoritas di bawah usia 65 tahun tampaknya lebih mungkin didiagnosis menderita young onset dementia.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Penyakit Demensia bukan Mutlak Milik Lansia, Anda pun Bisa Menderita Karenanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

1 jam lalu

Ilustrasi orang lupa
Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.


Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

4 jam lalu

Ilustrasi orang lupa
Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

1 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

2 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

2 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

4 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

7 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

9 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

11 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.