TEMPO.CO, Jakarta - Penderita gangguan kecemasan perlu memahami ada beberapa makanan yang dapat memperparah gejala. Pantangan makanan gangguan kecemasan perlu dikurangi atau dihindari sama sekali agar rasa cemas tidak semakin meningkat.
“Mereka merasa seperti tidak bisa benar-benar tenang. Hampir seperti perasaan panik internal ketika makan makanan tertentu tetapi kadang-kadang mereka tidak menyadari itu terkait dengan makanan yang dikonsumsi,” kata Dr. Uma Naidoo, psikiater nutrisi, koki profesional, spesialis nutrisi yang berbasis di Boston, Massachusetts, dikutip dari US News.
Selain itu, banyak makanan yang baik dikonsumsi selama masa-masa stres sebenarnya dapat memicu kecemasan. Makanan olahan seperti roti, kue, daging olahan, keju, dan makanan siap saji memicu kecemasan dengan meningkatkan peradangan dalam tubuh. Makanan ini rendah serat dan dianggap mengganggu mikrobioma usus normal. Berikut 10 makanan dan minuman yang harus dihindari untuk mengatasi kecemasan.
Makanan tinggi gula
Makanan tinggi gula dapat membuat lonjakan gula darah, yang berhubungan dengan kecemasan. Jauhi makanan dengan tambahan gula atau simpan untuk camilan sesekali. Jika menginginkan sesuatu yang manis, cobalah buah segar seperti bluberi, persik, plum, ceri, kesemek, dan nektarin.
Minuman manis
Minuman soda dan jus buah biasanya mengandung gula. Misalnya, sekaleng soda 12 ons dapat mengandung 8-13 sendok teh gula, tergantung pada jenisnya. Banyak jus buah juga mengandung gula tetapi tidak mengandung jumlah serat yang dikandung buah. Serat memperlambat pencernaan, yang membantu menghindari lonjakan gula darah.
Daging olahan, keju, dan makanan siap saji
Makanan ini berhubungan dengan peradangan, yang dapat menyebabkan kecemasan. Jenis makanan ini juga rendah serat dan diyakini mengganggu mikrobioma usus. Mikrobioma usus biasanya merupakan campuran beragam mikroorganisme yang hidup di usus. Mikrobioma yang sehat membantu tubuh berfungsi dengan baik.
Minuman yang mengandung kafein
Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman berenergi, dapat meningkatkan kecemasan. Semakin banyak kafein yang dikonsumsi, semakin besar kemungkinan munculnya kecemasan. Kafein mengaktifkan reseptor adenosin di sistem saraf perifer dan pusat.
Alkohol
Minum alkohol menyebabkan tidur akan terfragmentasi dan terjadi lonjakan gula darah, terutama jika diminum dengan perut kosong. Minum alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan gejala pusing, yang dapat menyebabkan kecemasan. Secara kolektif, gejala mabuk seperti dehidrasi, kurang tidur, kekurangan vitamin B, dan proses detoks alkohol semuanya dapat menyebabkan perasaan cemas.
Smoothie buah dan sayuran tanpa protein
Smoothie adalah cara yang bagus untuk mendapatkan nutrisi dari berbagai buah dan sayuran. Namun, jika smoothie yang dikonsumsi mengandung buah atau sayuran dengan indeks glikemik tinggi, mungkin akan mengalami lonjakan dan penurunan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan perasaan cemas. Menambahkan beberapa protein ke smoothie dapat membantu menyeimbangkan karbohidrat dan mengurangi kemungkinan lonjakan gula.
Minyak nabati olahan
Jika makan makanan cepat saji membuat gelisah, ada kemungkinan penjelasannya. “Tempat makanan cepat saji sering menggunakan minyak nabati olahan dan itu justru memperburuk gejala kecemasan,” kata Naidoo.
Minyak jagung dan minyak kedelai termasuk yang paling mengkhawatirkan, katanya. Sebaliknya, dia mencatat alpukat dan minyak zaitun adalah minyak buah jadi tidak termasuk dalam kategori itu.
Itulah beberapa makanan dan diminuman yang harus dihindari oleh penderita kecemasan. Konsumsilah makanan yang sehat atau suplemen untuk mencegah kecemasan, seperti vitamin B dan vitamin D.
ANDINI SABRINA | US NEWS