Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusing Saat Ubah Posisi dari Duduk ke Berdiri, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita pusing/darah rendah. Shutterstock
Ilustrasi wanita pusing/darah rendah. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mungkin pernah merasa keliyengan, pusing, sensasi jatuh, berputar, penglihatan kabur, bahkan pingsan saat berpindah posisi dari duduk ke berdiri atau berbaring lalu berdiri. Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Dito Anurogo mengatakan, kondisi itu terjadi karena tekanan darah turun.

"Hipotensi postural atau hipotensi ortostatik adalah menurunnya tekanan darah karena perubahan posisi," kata Dito kepada Tempo, Sabtu 4 Desember 2021. Pada kondisi normal, gravitasi menyebabkan darah mengalir ke kaki saat seseorang berdiri. Tubuh kemudian mengkompensasi dengan meningkatkan denyut jantung dan menyempitkan pembuluh darah.

Mekanisme tersebut memastikan tersedia cukup darah yang kembali ke otak. Sementara ada penderita hipotensi postural atau hipotensi ortostatik, mekanisme kompensasi ini tidak terjadi. Akibatnya, tekanan darah menurun, memicu terjadinya beragam gejala tadi.

Secara umum, menurut Dito, hipotensi dapat bersumber dari dua hal, yakni jantung dan pembuluh darah. Pada hipotensi yang pemicunya dari jantung atau cardiac, disebabkan output yang rendah. Hal ini terjadi pada keadaan aritmia atau ketidakteraturan ritme jantung, penyakit jantung struktural, dan hipovolemia. Pada aritmia, gejalanya adalah bradikardi (denyut jantung melambat), takikardi (denyut jantung bertambah cepat), dan fibrilasi.

Adapun penyakit struktural struktural, misalkan penyakit katub jantung, penyakit jantung iskemik, penyakit perikardial, tamponade jantung, penyakit kongenital, kardiomiopati obstruktif, kardiomiopati dilatasi, hipertensi paru-paru primer. Hipovolemia adalah penurunan volume darah. Kondisinya berupa perdarahan (hemorrhage), diare, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), orthostatic volume shifts, dan obat golongan diuretik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara untuk hipotensi yang berasal dari pembuluh darah (vascular), terbagi menjadi dua, yakni vasodilatasi sistemik dan obstruktif. Vasodilatasi sistemik terjadi pada kondisi sepsis, anafilaksis, neurogenik, disfungsi otonomik, obat-obatan. Sedangkan obstruktif dijumpai pada emboli paru-paru.

Mengenai penanganannya, Dito mengatakan, penderita hipotensi dapat memilih dua pendekatan, yakni terapi farmakologis dengan cara mengkonsumsi obat-obatan dan non-farmakologis dengan mengubah gaya hidup. "Hipotensi perlu segera diatasi oleh dokter sebelum berlanjut menjadi komplikasi," kata Dito yang sedang menempuh S3 di International PhD Program for Cell Therapy and Regeneration Medicine (IPCTRM), College of Medicine, Taipei Medical University (TMU), Taiwan.

Baca juga:
8 Cara Meredakan Sakit Kepala Tanpa Obat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

8 hari lalu

Ilustrasi memar. Klikdokter.com
Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

10 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

14 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

15 hari lalu

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

Kaki bengkak dapat terjadi pada orang dalam perjalanan jauh karena sirkulasi darah terganggu akibat duduk terlalu lama, termasuk yang mudik Lebaran.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

17 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

20 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Bahaya Hipoglikemia Berulang, Stroke hingga Gangguan Jantung

Hipoglikemia jangan sampai terjadi secara berulang karena tidak baik bagi kesehatan otak dan jantung.


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

23 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?