Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluhan yang Datang Bersama Dingin

image-gnews
TEMPO/Santirta M
TEMPO/Santirta M
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Seperti sudah menjadi kebiasaan, dalam sehari, Kiki, 34 tahun, berganti pakaian lebih dari dua kali, mulai dari baju luar hingga pakaian dalamnya. Apalagi saat udara gerah atau dingin. Kulit karyawan swasta di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu selalu diserang gatal saat berkeringat atau kedinginan.

Gatal-gatal itu datang beserta bentol-bentol di sekujur tubuhnya. "Kalau digaruk, bentol-bentol itu bertambah besar," kata Kiki, Selasa tiga pekan lalu di kantornya. Hal yang sama juga dialami oleh kakak dan pamannya. Kiki tak tahu pasti apa penyebab datangnya bentol-bentol di tubuhnya.

Bentol-bentol itu seperti dipicu oleh pakaian dalam dengan karet ketat yang meninggalkan bekas merah. Bekas merah itu akan terasa gatal yang kemudian menjalar ke hampir sekujur tubuh. Kondisi itu akan semakin parah jika tubuh berkeringat atau kedinginan. Gatal-gatal itu, kata Kiki, tak pernah datang setelah makan sesuatu.

Kiki pernah berkonsultasi dengan dokter. Dokter hanya memberi obat antibiotik dan antialergi. Tapi obat itu hanya akan menghentikan gatalnya sesaat, lalu muncul lagi saat tubuh terkena debu atau ada di dalam ruangan yang gerah, bahkan dingin. Ia berharap gatal-gatal itu segera hilang total lantaran sangat mengganggu aktivitasnya, bahkan tak bisa ngantor.

Selain Kiki, ada Mira, sebut saja namanya begitu. Sudah beberapa pekan ini ia merasakan gatal-gatal ketika malam dan pagi hari yang relatif dingin. Kalau tidak digaruk, Mira tak tahan gatalnya, terasa seperti panas. Tapi, kalau digaruk, tubuh Mira bakal dipenuhi bentol di sana-sini plus bekas luka.

Awalnya, Mira menduga gatal-gatal itu akibat keracunan makanan. Tapi setelah diingat, Mira sudah lama tak mengonsumsi makanan hasil laut. Ia mendapatkan "bakat" gatal karena udara dingin itu dari ibunya. Bibinya pun merasakan hal yang sama. 

Untuk menghentikan gatal itu, Mira dan Kiki menelan incidal, obat anti-alergi yang dibelinya tanpa resep dokter. Masalahnya, udara dingin itu masih akan datang selama musim hujan. Mira membayangkan dirinya akan terus menggaruk-garuk atau menelan incidal selama musim hujan.

Heru Sundaru dari Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, mengatakan alergi gatal yang disertai bentol serta kemerahan yang dialami Kiki dan Mira dalam istilah medis disebut urtikaria. Penyebabnya bermacam-macam. "Penyebabnya bisa karena obat, transfusi darah, hepatitis akut, makanan, hingga virus HIV/AIDS," tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pada Rabu lalu di Jakarta.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Iris Rengganis, konsultan Alergi Imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Alergi bisa muncul akibat mengonsumsi makanan tertentu seperti udang, kepiting, ikan laut, dan kerang. Selain makanan hasil laut, buah seperti stroberi, pisang, kiwi, apel, jeruk, tomat, cokelat, hingga susu, kacang tanah, maizena, gandum, dan telur juga bisa menimbulkan gatal-gatal. Mereka yang tak tahan terhadap alergi, harus menghindari sejumlah makanan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan, alergi juga bisa disebabkan faktor genetik atau keturunan dan faktor lingkungan. Tapi, untuk memastikan penyebab gatal itu, baik Heru maupun Iris harus melakukan observasi terhadap pasien. "Juga harus melakukan tes alergi seperti uji tusuk kulit untuk mengetahui faktor pencetus," kata Iris, Selasa tiga pekan lalu di Jakarta.

Lalu apa yang kira-kira menjadi penyebab gatal-gatal yang dialami Kiki dan Mira? Jika didasarkan pada pengakuan mereka, Iris menduga penyebab gatal-gatal yang dialami Kiki dan Mira adalah karena faktor keturunan. Alergi karena faktor keturunan, kata Iris, tidak bisa dihilangkan secara total.

Tapi, gatal-gatal itu bisa dicegah atau diminimalkan dengan mengontrol lingkungan atau menghindari hal-hal yang berpotensi mencetuskan gatal. Jika alergi terhadap udara dingin, misalnya, "Hindari rasa dingin dengan mengenakan baju hangat dan tidur tanpa AC. Bila perlu, pakai kaos kaki," ujar Iris.

Gatal-gatal juga bisa muncul karena faktor hormon. Tidak sedikit orang yang mengalami gatal-gatal karena adanya perubahan hormon. Misalnya gatal-gatal sehabis melahirkan atau yang berkaitan dengan menstruasi.

ERWIN DARIYANTO


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

4 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

10 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

11 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

13 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

18 hari lalu

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]
Operasi Hernia Benjamin Netanyahu Berjalan Sukses

Tim dokter dan kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan operasi hernia yang dijalani Benjamin Netanyahu berjalan sukses.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

19 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

24 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

27 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.