Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Omicron? Betulkah 500 Persen Lebih Menular dan Bagaimana Mencegahnya

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Varian baru Omicron diteliti memiliki tingkat penularan sangat cepat dan sulit diredam penularannya.
Varian baru Omicron diteliti memiliki tingkat penularan sangat cepat dan sulit diredam penularannya.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia. Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika tersebut sudah menyebar ke sejumlah negara. Masih banyak misteri tentang Omicron. Mulai dari asal mula virus, dampak yang ditimbulkan, hingga potensi penularannya. 

  • Apa itu Covid-19 varian Omicron?
    Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan penemuan varian Omicron dari Afrika pada November 2021. Virus dengan kode B.1.1.529 ini diketahui mampu menyebar lebih cepat daripada varian Delta yang sebelumnya memicu krisis. 

    Menurut WHO, varian Omicron menyebar sangat cepat di Afrika Selatan, di mana tingkat penyebaran Delta terhitung rendah. Namun di negara lain dengan angka infeksi Delta yang tinggi, seperti Inggris Raya, Omicron juga terdeteksi cepat menular. Kini terjadi lonjakan kasus varian Omicron di Inggris. 

    WHO menduga hasil mutasi virus corona ini akan menyebabkan angka kasus positif lebih banyak ketimbang varian Delta. Di Indonesia, infeksi varian Delta mengakibatkan lonjakan kasus yang signifikan sepanjang Mei sampai Juli 2021 dan mengakibatkan kolapsnya pelayanan kesehatan.

    Sejauh ini, varian Omicron diketahui hanya memunculkan gejala ringan, meski ada sejumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit, bahkan meninggal setelah terinfeksi. Para peneliti masih menindaklanjuti varian tersebut. 

    Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, Muhammad Irhamsyah mengatakan sebagian besar tingkat keparahan pasien yang terinfeksi Omicron terdiagnosis ringan. "Walau temuan itu sedikit melegakan, tingkat penularan Omicron yang cepat menimbulkan kekhawatiran," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 22 Desember 2021.

    Omicron juga diduga dapat menghindari perlindungan dari vaksin dan infeksi sebelumnya. Sebab itu, WHO memasukkan varian baru Covid-19 ini ke daftar variant of concern alias varian yang memerlukan perhatian. 

  • Gejala varian Omicron
    Sampai saat ini para ahli dan peneliti sepakat gejala varian Omicron sama seperti varian Covid-19 yang lain. Dampak yang dialami pasien Omicron berlainan, namun lazimnya serupa dengan gejala varian virus corona yang lebih dulu muncul, termasuk yang paling awal dari Cina. 

    "Karakteristik gejala Covid-19 mirip gejala infeksi virus influenza. Kemunculannya dipengaruhi kondisi kesehatan pasien secara umum, juga level kekebalan tubuh, dan kemampuannya untuk melawan virus," Irhamsyah. Berdasarkan temuan terbatas kepada sejumlah pasien yang terinfeksi varian Omicron, gejala yang umum terjadi antara lain:

    - Kelelahan
    - Kehabisan tenaga
    - Nyeri otot di sekujur tubuh
    - Sakit kepala
    - Sakit tenggorokan

    Gejala lain yang kurang umum meliputi sesak napas serta kehilangan kemampuan mencium bau, dan mengecap. Gejala yang dirasakan pasien bergantung pada status vaksinasi, usia, komorbiditas, dan riwayat infeksi penyakit sebelumnya. Berdasarkan riset, gejala pada orang yang belum divaksin akan lebih berat ketimbang yang sudah divaksin dalam dosis lengkap. 

  • Asal Penyebaran Covid-19 varian Omicron
    Kantor WHO di Afrika menyatakan asal-usul Covid-19 varian Omicron belum diketahui secara pasti. Negara yang diduga menjadi awal penyebaran Omicron adalah Botswana dan Afrika Selatan, dua negara ini bertetangga. 

    "Selain lokasi kemunculan pertama, sumber varian baru virus corona ini masih misterius," kata Irhamsyah. Ada hipotesis sumbernya adalah hewan lantaran di Afrika masih banyak terdapat satwa liar. Virus corona bisa jadi menulari hewan di sana, lalu virus itu bermutasi, kemudian menular ke manusia. 

    Hipotesis lain, virus bermutasi setelah menginfeksi sekelompok orang yang tidak terpantau pergerakannya. Ada pula hipotesis kalau Omicron adalah hasil mutasi virus yang berinkubasi pada satu orang. Dalam hipotesis ini, orang yang terinfeksi tersebut punya sistem imun yang kuat sehingga selamat dari infeksi. Tetapi virus masih ada di dalam tubuhnya selama berbulan-bulan, bermutasi, hingga menular ke orang lain. "Semua hipotesis tersebut masih bersifat dugaan dan perlu penelitian lebih lanjut," ujar Irhamsyah. 

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  • Di mana ada Omicron?
    Saat ini Covid-19 varian Omicron sudah terdeteksi di lebih dari 63 negara, termasuk Indonesia. Laju penularan varian virus ini jauh lebih cepat dibanding Delta, meski belum jelas apa penyebabnya. Negara-negara itu tersebar di semua benua, dari Afrika hingga Amerika.

  • Apakah varian Omicron 500 persen lebih menular?
    Seorang peneliti dari Swiss memperkirakan Covid-19 varian Omicron 500 persen lebih menular ketimbang varian Delta. Peneliti yang bekerja mendeteksi varian virus corona ini juga menyebutkan hampir mustahil membendung penularan ke negara lain.

    Di Afrika Selatan, menurut peneliti itu, kasus positif Covid-19 bertambah 100 kali lipat pada November 2021. Ledakan kasus ini dipicu oleh Omicron. Namun WHO menyatakan data yang ada saat ini belum cukup solid. Data epidemiologis yang diperoleh dari Afrika Selatan tidak bisa dipakai untuk memastikan seberapa menular varian Omicron. 

  • Bagaimana mendeteksi varian Omicron?
    Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi varian Omicron atau tidak, peneliti menggunakan metode whole genome sequencing atau pengurutan genom. Sampel diperoleh dari tes reaksi berantai polimerase (PCR). Pendeteksian ini serupa dengan cara mengetahui varian Delta dan lainnya.

  • Bagaimana mengobati infeksi varian Omicron?
    Irhamsyah mengatakan, hingga kini belum ada obat Covid-19 yang tersedia, termasuk untuk varian Omicron. Langkah utama supaya sembuh dari Covid-19 adalah menjalani isolasi dan melapor ke fasilitas layanan kesehatan setempat. Penanganan terhadap pasien tergantung tingkat keparahan gejala.

    Pemerintah menyediakan tempat isolasi bagi pasien tanpa gejala atau bergejala ringan. Jika bergejala berat, pasien harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih baik. Ikuti rekomendasi medis, terutama soal konsumsi obat-obatan. 

    Hanya mengkonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter sesuai dosis. WHO tidak merekomendasikan perawatan mandiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik. Segera ke dokter apabila mengalami demam tinggi diikuti batuk dan sesak napas. 

  • Bagaimana mencegah infeksi Covid-19 varian Omicron?
    Sama seperti mencegah penularan virus corona, Irhamsyah mengatakan, kuncinya menerapkan protokol kesehatan ketat. Jaga jarak aman minimal satu meter dari orang lain, pakai masker ketika berada di tempat umum, khususnya di dalam ruangan atau sulit menerapkan jaga jarak.

    Jangan lupa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. Bila tak ada sabun, bisa memakai cairan pembersih berbahan alkohol. Vaksin terbukti mampu menekan risiko terinfeksi, termasuk dari varian Omicron. Ikuti program vaksinasi yang tersedia hingga dosis lengkap. 

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Ini Masker yang Direkomendasi Ahli untuk Mencegah Varian Omicron

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

1 jam lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

2 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

3 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

9 hari lalu

Gedung-gedung diselimuti polusi udara di kawasan Kota Jakarta, Selasa 24 Oktober 2024. Kualitas udara di Jakarta pada Selasa (24/10/2023) pagi tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB. Peringkat kualitas udara Jakarta saat ini berada di posisi ke-4 di dunia dengan indikator warna merah, yang artinya tidak sehat. Adapun indikator warna lainnya yaitu ungu yang berarti sangat tidak sehat, hitam berbahaya, hijau baik, kuning sedang, dan oranye tidak sehat bagi kelompok sensitif. TEMPO/Subekti.
Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.


Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Ketua MER-C Ungkap Tantangan Kirim Tim Medis ke Gaza

Tim medis yang dikirim oleh MER-C berhasil mencapai Gaza dengan bantuan WHO.


11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

9 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
11 Tenaga Medis MER-C Tiba di Gaza, Masuk dengan Bantuan WHO

MER-C bekerja sama dengan WHO untuk mengirim tim medis yang beranggotakan 11 orang ke Gaza.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

10 hari lalu

Ekspresi seorang anak Palestina saat antre untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Organisasi Bantuan Global Bicara Bencana Kesehatan di Gaza: Belum Pernah Ada Horor Seperti Ini

Bahkan jika perang di Gaza berakhir besok sekalipun, mereka yang bertahan akan menghadapi konsekuensi kesehatan satu dekade, bahkan sepanjang hidup.


Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto Istimewa
Kadis Kesehatan Sumut dan Rekanan Ditetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan APD Covid-19 Sebesar Rp24 Miliar

Diduga RAB pengadaan APD Covid-19 yang diteken Kadis Kesehatan Sumut itu tidak disusun sesuai ketentuan sehingga nilainya melambung tinggi.


Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

15 hari lalu

Kadis Kesehatan Sumatera Utara Alwi Mujahit dan rekanannya, Robby Messa Nura menjadi tersangka korupsi penyelewengan dan mark-up pengadaan APD Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut Tahun Anggaran 2020. Foto: Istimewa
Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.