Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaitan Omicron dan Keparahan Penyakit Menurut Pakar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak yang harus dipelajari tentang Covid-19 varian Omicron. Lebih banyak penelitian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pejabat kesehatan tentang varian yang sangat menular ini. Pakar kesehatan menyebut masih terlalu dini menyebut Omicron menyebabkan COVID-19 yang parah.

Sebuah studi dari Afrika Selatan menemukan risiko rawat inap untuk orang dewasa sekitar 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan varian Delta. Tetapi, studi dari ICL menemukan varian Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda lebih ringan dari Delta.

Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan terlalu dini untuk mengatakan Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan atau parah. Sejauh ini, baru satu kematian dari varian Omicron yang telah diidentifikasi, yakni seorang pria Texas yang tidak divaksinasi, berusia 50 tahunan. Namun, perlu dicatat tidak semua kematian terkait COVID-19 dilaporkan ke otoritas kesehatan.

Sampai kita mempelajari lebih lanjut tentang Omicron, epidemiolog di Boston Children's Hospital, Dr. John Brownstein, seperti dikutip dari ABC News mengatakan, cara terbaik untuk melindungi diri yakni dengan mengikuti langkah-langkah mitigasi yang diketahui berhasil, termasuk vaksinasi dan pemakaian masker.

“Gunakan tes cepat sebagai cara untuk mengidentifikasi apakah Anda mungkin tertular dan kenakan masker berkualitas tinggi di dalam ruangan, terutama jika berada di sekitar orang-orang dengan status vaksinasi yang tidak diketahui," imbaunya.

Di sisi lain, salah satu fakta yang diketahui mengenai varian ini yakni menyebar lebih mudah daripada varian lain selama pandemi. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Dr. Rochelle Walensky, mengatakan data awal menunjukkan prevalensi Omicron berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari, jauh lebih cepat daripada varian Delta yang pada puncaknya memiliki waktu dua kali lipat, sekitar tujuh hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta lain, Omicron sebagian berdampak pada vaksin tetapi booster dapat membantu memberikan perlindungan. Data awal dari Pfizer-BioNTech menunjukkan orang dengan dua dosis vaksin memiliki tingkat antibodi penetralisir yang rendah terhadap varian tersebut. Kemudian, pada penerima suntikan booster, tingkat antibodinya meningkat 25 kali lipat. Sementara itu, data awal dari Moderna memperlihatkan booster 50 mikrogramnya meningkatkan kadar antibodi 37 kali lipat.

"Tampaknya, vaksin masih memberikan perlindungan luar biasa pada penyakit parah dan kematian, terutama jika ditingkatkan," kata Brownstein.

Selain itu, infeksi COVID-19 sebelumnya tidak melindungi dari infeksi ulang Omicron dengan cara yang sama seperti varian Delta. Sebuah studi baru-baru ini dari Imperial College London, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menunjukkan risiko infeksi Omicron lima kali lebih tinggi dibandingkan Delta.

Baca juga: Inilah Jenis Masker yang Direkomendasikan untuk Mencegah Varian Omicron

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

39 menit lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

2 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

5 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

11 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

13 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.