Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Mencegah Stroke Selain Pengendalian Kolesterol dan Gula Darah

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
ilustrasi stroke (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika terjadi penyumbatan atau pecah pembuluh sehingga mengganggu aliran darah ke otak, maka berakibat stroke. Keadaan itu bisa menyebabkan kelumpuhan, gejalanya antara lain sulit bergerak dan berbicara. Sebagian tubuh mengalami mati rasa. Mengutip dari situs web American Stroke Association, cedera pembuluh darah di otak (serebrovaskular) itu bisa dicegah, kemungkinannya 80 persen.

Berikut cara mencegah terjadinya stroke dikutip dari Stroke Association:

  • Periksa tekanan darah

Jurnal Biomedika dan Kesehatan menjelaskan, tekanan darah yang tinggi (hipertensi) menjadi faktor risiko utama penyebab stroke. Kecenderungan hipertensi tiga kali lipat kemungkinan terjadi stroke dan penyakit jantung. Hipertensi derajat 2, yaitu tekanan darah sistolik (kontraksi otot jantung) di atas 160 milimeter air raksa (mmHg) dan diastolik (pengenduran otot jantung) di atas 100 mmHg mengubah susunan teratur tekanan darah, yaitu kesulitan kontraksi maupun dilatasi (perubahan ukuran).

  • Pengendalian kolesterol

Mengutip situs web Ciputra Hospital, kolesterol setiap usia dan jenis kelamin berbeda. Kadar kolesterol jahat (LDL) laki-laki dan perempuan usia 19 tahun atau lebih muda kurang dari 100 miligram per desiliter (mg/dl). Adapun kolesterol baik (HDL) lebih dari 45mg/dl. Sedangkan non-HDL (pengurangan nilai HDL terhadap keseluruhan kolesterol) Kurang dari 120mg/dl. Kadar normal kolesterol berarti kurang dari 170mg/dl.

Klasifikasi laki-laki usia di atas 20 tahun, yaitu LDL, kurang dari 100mg/dl. Adapun HDL lebih tinggi dari 40mg/dl. Non-HDL, kurang dari 130mg/dl. Maka kadar normal kolesterol 125 sampai 200 mg/dl.

Sedangkan klasifikasi perempuan usia di atas 20 tahun, LDL kurang dari 100mg/dl, HDL di atas 50mg/dl, dan non-HDL kurang dari 130mg/dl. Kadar normal kolesterol, 125 mg/dl sampai 200 mg/dl.

  • Menjaga gula darah

Kadar gula dalam darah dijaga tetap normal. Kenormalan kadar gula darah untuk orang yang belum pernah stroke, usia 6 tahun kadar gula darahnya terjaga di 100 mg/dl hingga 200 mg/dl. Adapun usia 6 tahun hingga 12 tahun kadar gula darah normal 70-150 mg/dl. Sedangkan usia lebih dari 12 tahun, kadar gula darah normal kurang dari 100mg/dl. Hitungan gula darah sesudah makan di bawah 180 mg/dl, dan 100 mg/dl hingga 140 mg/dl sebelum tidur, dikutip dari situs web Siloam Hospitals. Itu sebabnya penting menjaga kadar gula darah sejak dini supaya tak mengalami masalah kesehatan semasa tua.

  • Rutin beraktivitas olahraga

Rutin beraktivitas olahraga, misalnya berjalan, lari, bersepada, akan membantu kebugaran tubuh. Olahraga senam termasuk salah satu aktivitas yang disarankan untuk mencegah stroke, dikutip dari situs web Rumah Sakit Islam Jakarta. Rutin melakukan senam aerobik dapat meningkatkan pasokan oksigen, menguatkan otot tubuh, dan menambah kelenturan

  • Asupan makanan
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanan yang sesuai untuk asupan kebutuhan gizi tubuh. Kategori asupan pangan ini bisa merujuk 4 sehat 5 sempurna antara lain nasi, lauk pauk, sayur, buah, sebagaimana dikutip  dari situs web Kementerian Kesehatan.

  • Menjaga berat badan

Kegemukan atau obesitas salah satu penyebab risiko stroke, karena berhubungan kadar kolesterol tinggi.

  • Tidak merokok

Mengutip platform digital kesehatan Aido Health, rokok mengandung karbon monoksida, formaldehid, arsenat, sianida, dan nikotin. Keseluruhan zat itu akan masuk ke paru-paru dan aliran darah yang meningkatkan risiko orang mengalami stroke.

  • Konsultasi dengan dokter jika mengonsumsi aspirin

Aspirin merupakan obat khusus diberikan dokter untuk pasien stroke. Tujuan pemberian obat aspirin untuk mencegah terjadinya stroke iskemik atau kambuh. Laporan penelitian berjudul Hubungan antara Tingkat Kepatuhan Minum Obat Anti Platelet Aspirin dengan Kejadian Stroke Iskemik Berulang di RS Bethesda Yogyakarta mengungkap, bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat anti-platelet aspirin dengan kejadian stroke iskemik berulang, dikutip dari laman katalog Universitas Kristen Duta Wacana.

TIKA AYU

Baca: Awas Stroke Usia Muda karena Keseringan Main Gawai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

18 jam lalu

Ilustrasi makan buah-buahan. Shutterstock
6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

1 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

2 hari lalu

Hidangan Lebaran Prilly Latuconsina (Instagram/@prillylatuconsina96)
Hidangan Lebaran Penuh Kolesterol, Inilah 10 Makanan dan Minuman yang Dapat Mengurangi Kadar Kolesterol

Makanan dan minuman ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah.


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

3 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

3 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

6 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

6 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

6 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

8 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

9 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.