TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang pernah jatuh cinta. Jatuh cinta adalah emosi indah yang pantas dialami setiap orang. Namun, jatuh cinta dapat bermanifestasi dengan cara yang tidak sehat. Hal ini dapat membuat orang bertindak dengan cara yang aneh dan tidak rasional sehingga merugikan diri sendiri dan orang yang dicintai.
Inilah yang dinamakan kecanduan cinta. Kecanduan cinta adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang mengembangkan fiksasi yang tidak sehat dan obsesif dengan cinta. Orang yang kecanduan cinta juga akan merasa sulit menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat, meskipun lebih umum dalam hubungan romantis.
Orang dengan jenis kecanduan ini sering kali memiliki standar dan harapan cinta yang tidak realistis, ketika tidak terpenuhi akan memperburuk kondisi. Kecanduan cinta terlihat berbeda pada masing-masing orang.
Gejala kecanduan cinta yang paling umum adalah fiksasi yang tidak sehat dengan pasangan yang menyebabkan kompulsi obsesif, seperti menelepon terlalu sering atau bahkan menguntit. Berikut gejala kecanduan cinta, seperti dilansir dari Verywellmind.
-Merasa tersesat ketika tidak memiliki pasangan.
-Merasa terlalu bergantung pada pasangan.
-Memprioritaskan hubungan dengan pasangan di atas setiap hubungan pribadi lain dalam hidup, terkadang sampai benar-benar mengabaikan hubungan dengan keluarga dan teman.
-Depresi dan terobsesi dengan cinta ketika kemajuan romantis tidak dibalas.
-Terus-menerus berusaha menjalin hubungan romantis, bahkan dengan pasangan yang dikenal tidak baik.
-Sedih setiap kali tidak memiliki pasangan romantis atau tidak dalam suatu hubungan.
-Sulit meninggalkan hubungan yang tidak sehat atau beracun.
-Membuat keputusan yang buruk karena emosi terhadap pasangan atau minat cinta, misalnya, berhenti dari pekerjaan atau memutuskan hubungan dengan keluarga.
-Terlalu memikirkan pasangan secara obsesif sehingga mengganggu hidup.
Lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk memahami kecanduan cinta dan dengan mudah mengidentifikasi apa yang menyebabkan atau memicu kondisi tersebut. Beberapa penelitian yang ada menunjukkan berbagai faktor, seperti trauma dan genetik, menjadi pemicu berkembangnya kecanduan cinta.
Penelitian juga menunjukkan hubungan antara perasaan euforia yang didapatkan saat jatuh cinta dengan perasaan senang yang mungkin dimiliki orang yang kecanduan zat seperti kokain atau alkohol. Para peneliti menarik kesejajaran antara cara orang yang sedang jatuh cinta dan kecanduan zat dapat bertindak. Orang-orang di kedua kelompok mungkin mengalami ketergantungan emosional, mengidam, perubahan suasana hati, kompulsif, obsesif, dan kehilangan kendali diri.
Saat sedang jatuh cinta, otak melepaskan pembawa pesan kimiawi yang membuat Anda merasa senang seperti dopamin. Pola yang sama terjadi dengan penyalahgunaan zat dan kecanduan. Pemicu umum kecanduan cinta lain meliputi:
-Berurusan dengan masalah pengabaian di masa lalu.
-Harga diri yang rendah.
-Pernah mengalami pelecehan emosional atau seksual.
-Pernah mengalami hubungan yang traumatis.
-Hidup melalui trauma masa kecil.
-Perawatan untuk kecanduan cinta.
Salah satu hal yang paling menantang tentang hidup dengan kecanduan cinta adalah mengakui punya masalah. Banyak orang yang kecanduan cinta tidak dapat mengidentifikasi alasan mengekspresikan emosi obsesif terhadap pasangan atau minat cinta itu bermasalah.
Jika Anda menunjukkan gejala kecanduan cinta, bicarakan dengan profesional kesehatan sesegera mungkin. Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat mulai menemukan cara yang lebih sehat untuk mengekspresikan cinta. Jika kecanduan cinta, berikut beberapa tips untuk membantu mengatasi kondisi saat mencari bantuan:
Belajarlah untuk menyendiri
Jika tidak terlibat dengan pasangan romantis pada saat diagnosis, Anda harus mengambil kesempatan untuk menghabiskan waktu sendiri. Jelajahi alasan dan pemicu kecanduan dan buat kemajuan dalam perawatan sebelum memasuki hubungan baru.
Perhatikan pola yang berulang
Seorang pecandu cinta biasanya akan menunjukkan pola perilaku yang sama dengan minat cinta apapun. Lihatlah hubungan romantis yang pernah dijalani dan identifikasi pola yang berulang.
Investasikan dalam diri
Meluangkan waktu untuk berinvestasi dalam pertumbuhan diri adalah cara yang bagus untuk jatuh cinta pada diri sendiri. Kecanduan cinta sering membuat orang mengabaikan diri dan kebutuhan sendiri.
Andalkan teman dan keluarga
Bagi perjuangan dengan kondisi ini dengan orang-orang yang mencintai dan merawat Anda.
Bergabunglah dengan grup pendukung
Salah satu fakta paling menghibur dari hidup dengan kondisi apapun adalah mengetahui Anda tidak sendiri dan ada orang-orang yang berbagi dalam perjuangan. Bergabung dengan kelompok pendukung menyatukan Anda dengan orang-orang seperti itu. Ini juga memungkinkan Anda untuk berbicara dengan orang-orang yang telah mengatasi kondisi tersebut.
Baca juga: Trik Mengetahui Si Dia Juga Jatuh Cinta