TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani, mengatakan ada empat karakteristik varian Omicron yang membedakan dengan varian lain.
Karakteristik pertama adalah daya tular lebih meningkat dibandingkan varian Delta. Sejak ditemukan pertama kali di Afrika Selatan, kasus Covid-19 di sana mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat. Sedangkan daya tular Omicron mencapai lima kali lebih cepat daripada varian Delta.
"Virus Covid-19 varian Delta daya tularnya tujuh kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan virus yang pertama kali muncul di Wuhan. Sedangkan Omicron lima kali lebih cepat apabila dibandingkan dengan varian Delta," kata Laura seperti dikutip Tempo dari unair.ac.id, Jumat, 31 Desember 2021.
Adapun karakteristik kedua adalah tingkat keparahan yang lebih rendah. Tingkat keparahan varian ini, kata Laura, lebih rendah bila dibandingkan dengan varian Delta. Meski begitu, daya tular Omicron yang cepat harus segera diantisipasi sehingga tidak akan menyebabkan penularan yang lebih luas.
"Apabila tidak dibendung, maka kasusnya akan semakin banyak dan mungkin bisa menyebabkan fasilitas kesehatan overload," ujar dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair.
Karakteristik ketiga yaitu deteksi varian Omicron bisa dilakukan dengan tes Polymerase Chain Reaction-S Gene Target Failure (PCR-SGTF). Sedangkan untuk mengetahui varian Covid-19 mana yang menginfeksi seseorang, bisa digunakan tes dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
"Jadi, memang pemerintah telah menyiapkan metode tes terbaru, yakni menggunakan PCR-SGTF agar deteksi kasus Covid-19 varian Omicron bisa dilaksanakan dengan cepat," ujar Laura.
Sedangkan karakteristik terakhir adalah efektivitas vaksin Covid-19 akan menurun saat melawan varian Omicron. Meski begitu, vaksin Covid-19 yang diberikan masih bisa melawan varian Omicron.
"Pada varian virus Covid-19 yang muncul pertama di Wuhan, vaksin Covid-19 memiliki efektivitas hingga 95 persen. Namun, untuk melawan varian Omicron ini efektivitas vaksin Covid-19 menurun dan hanya sebesar 50 persen," ujarnya.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Omicron Capai 136 Kasus, Kemenkes Imbau Masyarakat Tak ke Luar Negeri