TEMPO.CO, Jakarta -Penyebab hancurnya sebuah bangunan rumah ternyata bukan hanya karena bencana, seperti gempa bumi atau angin ribut, melainkan rayap.
Ya, serangan rayap, binatang yang berkoloni ini mengikis kayu-kayu atau komponen rumah yang terbuat dari bahan organik kayu. Tak ayal, rayap mempunyai dampak ekonomis yang besar dalam kehidupan manusia, tepatnya aset sebuah keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Rudy C. Tarumingkeng, menyatakan bahwa akibat serangan rayap pada bangunan rumah termasuk perkakas furnitur, kerugian ekonomis di Indonesia diperkirakan mencapai Rp300 miliar setiap tahun.
“Rayap adalah serangga yang merugikan karena merusak (makan) kayu. Hal ini tergambar dalam pepatah lama ‘bak kayu dimakan rayap’, mengungkapkan kehancuran, kelemahan atau deteriorasi’,” tulis Tarumingkeng dikutip Tempo dalam situs akademiknya, rudyct.com.
Adapun jenis kelompok rayap pemakan kayu yang paling dominan bernama rayap subteran.
Kelompok rayap subteran ini, lazim membuat koloni di dalam kayu lembab yang mengandung selulosa. Biasanya di tempat-tempat yang berhubungan langsung dengan tanah atau di dalam tunggak pohon.
Lalu, rayap tersebut memasuki kayu bangunan dengan jalan menembus celah-celah, kemudian berpesta memakannya.
Berikutnya: 5 tips mencegah kemungkinan serbuan rayap pada kayu-kayu bangunan rmah keluarga...