Keenam, senantiasa terhidrasi dengan minum banyak air sebelum, selama, dan setelah penerbangan Anda. Ini berguna melawan dampak dehidrasi dari udara kabin yang kering.
Sebab gejala jet lag dapat diperburuk oleh dehidrasi. Maka hindari alkohol dan kafein yang dapat membuat Anda dehidrasi dan mempengaruhi tidur Anda.
Ketujuh, apabila ketika di lokasi tujuan telah malam hari maka usakanlah untuk tidur di pesawat.
Menghalau kebisingan dan cahaya dapat dibantu dengan penyumbat telinga, headphone, dan masker mata. Namun apabila pergi di siang hari, maka tahanlah keinginan Anda untuk tidur.
Dilansir dari sleepeducation.org ada beberapa solusi lain serta penyesuaian perilaku yang bisa mengatasi jet lag setelah Anda bepergian, yaitu merencanakan ke depan sebelum perjalanan dengan secara perlahan mengubah waktu tidur dan bangun, mengatur ulang jam internal menggunakan sinar matahari, terapi cahaya terang menggunakan paparan cahaya buatan khusus di jam tertentu.
Tidak hanya itu, menyesuaikan diri dengan jet lag bisa dengan suplemen melatonin yang bisa membantu tubuh Anda dengan cara menyesuaikan ritme sirkadian Anda, pil tidur hipnosis yang diresepkan oleh dokter, namun ini tidak dianjurkan secara rutin.
Lalu minimalisir mengonsumsi kafein dan alkohol yang bisa menyebabkan dehidrasi, olahraga ringan dapat membantu penyesuaian Anda terhadap jadwal waktu yang baru.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mengatasi jet lag setelah perjalanan, semoga bermanfaat.
PUSPITA AMANDA SARI
Baca : Penerbangan Wings Air ke Bandara Nagan Raya Aceh Akan Menjadi 3 Kali Sepekan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.