TEMPO.CO, Jakarta - Stephen Hawking merupakan salah satu fisikawan teoritis paling brilian dalam sejarah. Karya-karyanya menciptakan revolusi bidang tersebut. Stephen Hawking yang lahir di Oxford, United Kingdom pada tahun 1942 meninggal dunia karena mengidap penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) selama 50 tahun. Apa penyakit itu?
ALS merupakan penyakit sistem saraf progresif yang mempengaruhi sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang menyebabkan hilangnya kontrol otot.
Gejala ALS yang sering dirasakan yaitu dimulai dengan otot berkedut dan kelemahan pada anggota badan, atau bicara cadel. Akhirnya, ALS mempengaruhi kontrol otot yang dibutuhkan untuk bergerak, berbicara, makan dan bernapas.
Tanda dan gejala ALS sangat bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada neuron mana yang terpengaruh. Biasanya dimulai dengan kelemahan otot yang menyebar dan memburuk seiring waktu. Disarikan dari berbagai sumber tanda dan gejala tersebut termasuk:
- Kesulitan berjalan atau melakukan aktivitas normal sehari-hari
- Sering tersandung dan jatuh
- Kelemahan di kaki, atau pergelangan kaki
- Kelemahan atau kecanggungan tangan
- Bicara cadel atau kesulitan menelan
- Kram otot dan kedutan di lengan, bahu, dan lidah
- Menangis, tertawa, atau menguap yang tidak biasa
- Perubahan kognitif dan perilaku
ALS sering dimulai di tangan, kaki atau anggota badan, dan kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda. Saat penyakit berkembang dan sel-sel saraf dihancurkan, otot Anda menjadi lebih lemah. Ini akhirnya mempengaruhi mengunyah, menelan, berbicara dan bernapas.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Kisah Stephen Hawking yang Bertahan dari ALS Selama 50 Tahun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.