TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang mungkin mengalami kecemasan yang terus-menerus saat menjalin hubungan. Para ahli medis menyebut kondisi ini sebagai relationship anxiety atau kecemasan berbasis hubungan.
Kecemasan hubungan melibatkan perasaan khawatir yang intens tentang hubungan romantis atau persahabatan. Hingga saat ini, perasaan akan hal tersebut tidak dikategorikan dalam gangguan mental.
Kecemasan hubungan mencakup beberapa fitur gangguan kecemasan sosial. Lebih khusus lagi, kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan orang mengalami ketidaknyamanan yang signifikan tentang penolakan. Meskipun banyak yang mungkin khawatir tentang penerimaan dan perasaan timbal balik dalam suatu hubungan, kecemasan cenderung berkembang ketika orang mengalami ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan. Misalnya, kecemasan dapat membuat khawatir tentang masa depan suatu hubungan.
Orang dengan kecemasan hubungan mungkin mengakhiri hubungan karena ketakutan atau mungkin bertahan tetapi dengan kecemasan yang besar. Efek dari kecemasan ini dapat menghambat kemampuan untuk berfungsi dalam hubungan.
Bagaimana cara mengetahui kalau teman atau pasangan memiliki rasa cemas tersebut? Berikut ciri-ciri orang yang mengalaminya, melansir dari Medical News Today.
Mencari kepastian yang berlebihan
Seseorang yang mencari kepastian secara berlebihan bisa jadi gejala umum pada gangguan kecemasan sosial dan depresi. Beberapa peneliti menyarankan pencarian kepastian yang berlebihan terkait dengan ketergantungan interpersonal. Ketergantungan interpersonal mengacu pada ketergantungan pada orang lain untuk evaluasi dan penerimaan yang konstan. Orang yang menunjukkan perilaku ini mungkin takut menerima evaluasi yang buruk atau tidak diterima.
Membungkam diri
Membungkam diri adalah gejala lain terkait banyak kondisi kesehatan mental. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Experimental and Social Psychology menunjukkan wanita yang sensitif terhadap penolakan mungkin cenderung melakukan pembungkaman diri untuk menyenangkan pasangan. Orang yang membungkam diri mungkin tidak mengungkapkan selera, pendapat, atau perasaan kepada pasangan, terutama ketika pemikiran berbeda. Orang cenderung terlibat dalam perilaku membungkam diri agar tampak serupa dengan yang penerimaannya mereka cari dan dalam upaya untuk mencegah penolakan. Seiring waktu, orang mungkin membungkam diri dan berkorban untuk mempertahankan hubungan.
Sikap pasangan
Akomodasi pasangan merupakan respons terhadap pasangan yang cemas. Ini adalah efek umum yang diamati dalam hubungan, di mana satu atau lebih orang memiliki gangguan kepribadian obsesif-kompulsif. Beberapa ahli menyarankan untuk melakukan terapi pasangan, seperti sesi psikoedukasi berbasis pasangan. Hal tersebut dapat membantu mengobati dan mengelola kecemasan hubungan.
Baca juga: Sebab Kecemasan pada Remaja Lebih Tinggi