Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Bahaya Penggunaan Antibiotik yang Tidak Tepat

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Ilustrasi antibiotik (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Antibiotik diketahui dapat mengobati penyakit akibat infeksi bakteri dan telah menyelamatkan banyak nyawa. Namun, konsumsi antibiotik ketika tidak dibutuhkan dan penggunaan yang tidak tepat dapat berbahaya.

Menurut Centers for Disease Control (CDC), mengonsumsi antibiotik saat tidak dibutuhkan tidak akan membantu pasien untuk sembuh. Justru menimbulkan efek samping yang membahayakan dan meningkatkan jumlah infeksi bakteri yang menjadi resistensi terhadap obat antibakteri atau kekebalan terhadap antibiotik.

Selain itu konsumsi antibiotik akan berbahaya ketika seseorang diresepkan antibiotik yang salah, dosis antibiotik yang salah, atau antibiotik untuk jangka waktu yang salah. Maka perlu dibicarakan dengan dokter tentang pengobatan terbaik untuk penyakit.

Perlu diketahui, antibiotik digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi bakteri pada manusia dan hewan dengan membunuh bakteri atau mempersulit bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.

Antibiotik hanya mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri, seperti radang tenggorokan dan infeksi saluran kemih. Namun, tidak semua penyakit yang disebabkan bakteri membutuhkan antibiotik seperti infeksi sinus dan beberapa infeksi telinga.

Karena penyakit ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa antibiotik. Hindarkan penggunaan antibiotik yang disebabkan oleh infeksi virus seperti pilek dan flu.

Dilansir dari healthline, banyak orang Amerika menimbun antibiotik dan menyimpannya untuk hari hujan atau memesannya secara online untuk menghindari biaya perjalanan ke dokter.

Sementara itu, berbagai penelitian lain menemukan orang yang menyimpan antibiotik untuk penggunaan di masa depan berkisar antara 14-48 persen. 

Ketua Departemen Asisten Dokter dan Asisten Profesor di Seton Hall University di New Jersey, Christopher Hanifin, menyebutkan antibiotik dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti reaksi alergi yang serius dan bahkan infeksi lainnya karena antibiotik dapat membunuh populasi bakteri menguntungkan di dalam tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari Mayoclinic, sekitar 2 juta infeksi dari bakteri resisten antibiotik terjadi di Amerika Serikat setiap tahun dan mengakibatkan 23.000 kematian.

Konsekuensi lain dari infeksi yang resistan antibiotik di antaranya penyakit jadi lebih serius, pemulihan lebih lama, dan perawatan lebih mahal.

Penggunaan antibiotik rawat jalan yang berlebihan adalah masalah khusus. Terlalu banyak antibiotik yang diresepkan dan disalahgunakan dapat mengancam kegunaan antibiotik.

Berdasarkan kutipan dari Rady Children Hospital San Diago, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan masalah lain.  Seperti diare karena kurangnya bakteri baik yang membantu mencerna makanan dengan baik.

Ini karena antibiotik membunuh banyak bakteri berbeda, yang memungkinkan bakteri baik ikut terbunuh. Dalam beberapa kasus, bakteri jahat seperti Clostridium difficile dapat tumbuh berlebihan dan menyebabkan infeksi.

WILDA HASANAH

Baca juga: Jangan Sembarang Minum Antibiotik, Ini Bahayanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

5 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

14 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

15 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

17 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

20 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

22 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.


Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

25 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Waspada Resistensi, Pasien Tuberkulosis Harus Tetap Minum Obat Teratur Saat Ramadan

Jangan sampai obat tuberkulosis terputus. Waspada penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi antibiotik.