TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu muncul kabar di media sosial Facebook yang mengatakan vaksin Covid-19 tidak diperuntukkan bagi wanita haid di atas 18 tahun karena bisa berdampak pada imun tubuh. Benarkah kabar tersebut?
Mengutip dari kominfo.go.id, Senin, 26 April 2021, klaim itu merupakan hoaks. "Tidak ada bukti ilmiah yang menghalangi seorang wanita menstruasi untuk vaksin, selain dia mungkin merasa sedikit lelah," kata Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, seperti dikutip Tempo dari laman WHO, Jumat, 4 Juni 2021.
"Tetapi, jika itu adalah tanggal di mana Anda memiliki janji vaksin dan kebetulan mengalami menstruasi, sama sekali tidak ada masalah untuk mendapatkan vaksinasi," ujar Soumya.
Hal itu dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Melansir dari laman kominfo.jatimprov.go.id, Kamis, 26 Agustus 2021, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan perempuan yang sedang menstruasi aman dan boleh divaksinasi.
Tetapi bila memiliki gejala lain seperti nyeri haid yang tidak tertahankan, Anda bisa menunda vaksinasi Covid-19 selama satu hingga tiga hari sesuai gejala yang dialami.
Umumnya, keluhan saat haid adalah lemas, sakit kepala, mual dan kembung, serta perut nyeri dan kram. "Jadi, nggak sehat atau sakitnya yang menjadi dasar. Bukan haidnya," ujar Kepala Seksi Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Timur Gito Hartono.
Kini, Anda tak perlu khawatir lagi melakukan vaksinasi saat haid. Jika Anda mengalami demam menggigil atau pegal-pegal setelah vaksin, cobalah minum Paracetamol. Selain itu, hindari menekan, memijat, atau menggosok lokasi bekas suntikan.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Siklus Menstruasi Mungkin Tak Teratur setelah Vaksinasi Covid-19, Menurut Studi