Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertolongan Pertama saat Digigit Ular, Balut dengan Perban

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi ular kobra. nytimes.com
Ilustrasi ular kobra. nytimes.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sebagai negara beriklim tropis menjadi habitat yang cocok bagi berbagai hewan spesies reptil seperti ular. Terlebih ketika memasuki musim hujan. Bagi Anda yang memiliki tempat tinggal dengan banyak tumbuhan di sekitarnya, Anda perlu berhati-hati jika sewaktu-waktu ular bisa saja masuk ke dalam rumah.

Ular akan menggigit jika sudah merasa terganggu dan terancam. Luka akibat gigitan ular bisa berasal dari ular berbisa maupun yang tidak berbisa. Namun, baik keduanya harus ditangani supaya tidak muncul gejala serius.

Jika Anda berlaku sebagai penolong, melansir dari healthdirect.go.id, tetaplah tenang dan jauhkan ular dari korban gigitan dan jangan pernah memanipulasi luka gigitan. Kemudian balut luka dengan perban secara kuat sebelum Anda membawa korban ke pelayanan medis.

Luka yang bisa dibalut dengan perban secara kuat biasanya terletak di kaki dan tangan. Tujuan pemberian perban adalah untuk membuat korban tetap tenang dan dan merasa nyaman.

Langkah yang perlu dilakukan untuk membalut luka gigitan dengan perban yaitu letakkan perban tepat di atas gigitan dengan kencang. Gunakan kain krep tebal atau perban rol elastis, belat anggota tubuh termasuk persendian supaya bekas gigitan tidak terasa menyakitkan. 

Jika memungkinkan, tandai tempat gigitan pada perban menggunakan spidol. Setelah kondisi memungkinkan, segera bawa korban gigitan ular ke pelayanan medis supaya segera mendapat penanganan yang tepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perlu untuk diingat, bisa ular tidak dapat menyebar melalui pembuluh darah. Jadi, jangan memanipulasi luka dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan maupun menyayat kulit dengan maksud supaya bisa dapat keluar bersama darah. Selain itu, hindari menggosok luka menggunakan zat kimia atau mengompresnya dengan air panas atau es.

Umumnya, dalam perawatan medis, untuk korban gigitan ular yang tidak berbisa dokter akan memberikan terapi antibiotik dan serum antitetanus. Sedangkan untuk pasien gigitan ular berbisa akan mendapatkan antivenom untuk menetralkan pengaruh racun dalam tubuh.

RISMA DAMAYANTI

Baca juga: Jangan Panik, Lakukan Langkah-langkah ini Saat Digigit Ular

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

3 hari lalu

Aksi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud saat melakukan tarian pedang tradisional Ardha dalam festival Budaya Janadriyah di Riyadh, Arab Saudi, 20 Februari 2018. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

Raja Salman pada Mei 2024 dikabarkan terima antibiotik untuk penanganan penyakit infeksi paru-paru yang ia derita. Apa gejala dan bahaya penyakit ini.


Kamala Harris Tekankan Amerika Serikat Perlu Legalisasi Ganja

10 hari lalu

Kamala Harris Tekankan Amerika Serikat Perlu Legalisasi Ganja

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, menekankan kembali pandangannya bahwa pemerintah pusat perlu melegalisasi ganja.


Founder Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan yang Terdampak Konsumsi Makanan Sec Bowl Kuningan

22 hari lalu

Sec Bowl. Foto : Instagram/Rius Vernandes,
Founder Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan yang Terdampak Konsumsi Makanan Sec Bowl Kuningan

Founder Sec Bowl Rius Vernandes mengumumkan menutup gerai Sec Bowl Kuningan secara permanen pada 18 September 2024.


Cegah AMR, Kemenkes Minta Konsumsi Antibiotik dengan Bijak

23 hari lalu

Ilustrasi antibiotik. Pexels/Alex Green
Cegah AMR, Kemenkes Minta Konsumsi Antibiotik dengan Bijak

Masyarakat diminta mengonsumsi antibiotik secara bijak untuk menghindari resistensi antimikroba (AMR) yang dapat mempengaruhi perawatan.


Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

44 hari lalu

Mahasiswa gabungan dari berbagai kampus di Semarang terpaksa mundur setelah polisi menembakkan gas air mata saat aksi menentang Revisi Undang Undang Pilkada di kantor DPRD Jawa Tengah di Semarang, Kamis, 22 Agustus 2024. Polisi membubarkan aksi mahasiswa yang memaksa masuk untuk menduduki kantor DPRD Jawa Tengah.(Tempo/Budi Purwanto)
Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

Tips kurangi gejala perih akibat efel terkena semprotan gas air mata.


Setiap Bulan, Warga Badui Dirujuk ke RS Karena Digigit Ular Berbisa

47 hari lalu

Ular tanah marak di Banten setelah bencana tsunami. Kredit: Wikipedia
Setiap Bulan, Warga Badui Dirujuk ke RS Karena Digigit Ular Berbisa

Kenapa banyak warga Badui menjadi korban gigitan ular tanah yang termasuk ular berbisa?


Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

52 hari lalu

ilustrasi obat (pixabay.com)
Jenis Obat dan Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Interaksi antara obat dan makanan bisa mengubah cara kerja obat tersebut secara drastis.


Perjalanan Hidup Ruth Pfau yang Dijuluki Bunda Teresa dari Pakistan

12 Agustus 2024

Ruth Pfau. Wikipedia
Perjalanan Hidup Ruth Pfau yang Dijuluki Bunda Teresa dari Pakistan

Bagaimana perjalanan hidup Ruth Pfau yang meninggal 7 tahun lalu dan mendapat julukan sebagai Bunda Teresa dari Pakistan?


Fakta-fakta Kematian Akibat Hepatitis di Indonesia Terbanyak ke-4 di Asia

31 Juli 2024

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Fakta-fakta Kematian Akibat Hepatitis di Indonesia Terbanyak ke-4 di Asia

Angka kematian akibat hepatitis di Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak di Asia.


Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

19 Juli 2024

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Pola Makan dan Kesehatan Usus untuk Bantu Percepat Pemulihan Penyakit

Pola makan sehat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu, dan hal itu bisa diawali dari kesehatan usus.