TEMPO.CO, Jakarta - Bulu hidung bagian alami dari tubuh manusia yang bermanfaat untuk sistem pernapasan. Saat bernapas, manusia tidak hanya menghirup oksigen. Tapi, ada berbagai partikel di udara juga terhirup. Mengutip Heathline, selain debu, virus dan bakteri juga masuk ke lubang hidung saat manusia bernapas. Bulu hidung berfungsi menyaring partikel itu masuk ke dalam paru-paru.
Ada dua jenis bulu di dalam hidung, yaitu silia dan vibrissae, seperti dikutip dari Wonderopolis. Silia berukuran kecil berada jauh di dalam hidung. Bulu silia ini ringan, sehingga mengikuti alur pernapasan. Silia berfungsi menangkap partikel berbahaya dalam lendir, kemudian didorong ke tenggorokan untuk menimbulkan reaksi batuk.
Baca juga:
Adapun vibrissae ukurannya lebih besar dari silia. Bulu vibrissae tumbuh di cuping hidung. Bulu ini berfungsi untuk menangkap partikel berukuran besar. Partikel yang terperangkap akan dikeluarkan bersama kotoran hidung. Vibrissae bisa tumbuh memanjang hingga keluar lubang hibung, kendati begitu tidak disarankan untuk mencabutnya.
Bukan hanya karena menyebabkan rasa sakit, tapi mencabut bulu hidung meninggalkan kantong kelenjar (folikel) yang kosong. Jika kotoran atau bakteri terperangkap dalam folikel, maka akan menyebabkan infeksi. Bulu hidung sangat penting untuk seseorang yang asma, karena sensitif terhadap debu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Jangan Waxing Bulu Hidung, Pilih Sedap Dipandang Lalu Radang atau Biarkan?