TEMPO.CO, Jakarta - Manusia harus tidur setiap hari selama beberapa jam. Namun, pernahkah Anda berpikir apa yang terjadi jika seseorang tidak tidur?
Mengutip dari laman Verywell Health, Senin, 5 Juli 2021, jika Anda tidak mendapat cukup tidur, bahkan untuk satu malam, Anda mungkin mengalami efek kurang tidur.
Kurang tidur mampu meningkatkan risiko kematian dini akibat cedera, kecelakaan, atau masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Kurang tidur juga bisa menyebabkan beberapa masalah, termasuk sakit kepala, kelelahan, lekas marah, kesedihan, susah konsentrasi, kegugupan, dan waktu reaksi fisik dan mental yang lambat.
Lalu, bisakah seseorang bertahan tanpa tidur? Melansir dari Healthline, catatan waktu terlama tanpa tidur adalah sekitar 264 jam atau 11 hari berturut-turut.
Saat Anda tidak tidur selama 24 jam atau satu hari, Anda akan mengalami gejala kurang tidur. Namun, gejala itu akan hilang begitu Anda memejamkan mata.
Saat tidak tidur selama 36 jam atau satu setengah hari, kemungkinan membuat Anda mengalami kelelahan ekstrim, ketidakseimbangan hormon, motivasi menurun, keputusan berisiko, penalaran yang tidak fleksibel, perhatian berkurang, dan gangguan bicara, seperti pemilihan kata dan intonasi yang buruk.
Setelah 48 jam atau dua hari tanpa tidur, kebanyakan orang akan sulit untuk tetap terjaga. Beberapa mungkin mengalami micro sleep atau tidur ringan selama 30 detik. Setelah tidur ringan, Anda mungkin merasa bingung atau disorientasi.
Selain itu, tidak tidur selama 48 jam juga mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Beberapa studi menunjukkan aktivitas sel pembunuh alami (NK) berkurang karena kurang tidur.
Tidak tidur selama 72 jam atau tiga hari membuat Anda memiliki kemampuan berpikir yang terbatas. Kemampuan multitasking, mengingat detail, dan memperhatikan akan berkurang. Bahkan, Anda mungkin akan kesulitan mengerjakan tugas sederhana dalam kondisi seperti ini.
Meski tidak jelas berapa lama manusia bisa bertahan tanpa tidur, gejala ekstrem dimulai saat Anda tidak tidur selama 36 jam. Jika Anda memiliki gangguan tidur kronis, segeralah berkonsultasi kepada dokter Anda.
AMELIA RAHIMA SARI