TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit asam urat termasuk jenis radang sendi yang biasanya terasa di kaki, antara lain jari, pergelangan, lutut. Pada 2016, berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebanyak 335 juta penduduk dunia mengalami radang sendi. Prevalensi penyakit asam urat yaitu 0,5 persen-1 persen dari populasi.
Mengutip WebMD, asam urat atau gout terjadi dari reaksi tubuh terhadap endapan kristal yang mengiritasi persendian. Penyakit itu tersebab kadar asam urat dalam darah terlalu banyak. Biasanya asam urat disaring melalui ginjal dan dikeluarkan dalam bentuk urin. Ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam dan tidak dikeluarkan akan terjadi pengkristalan.
Kristal monosodium urat terbentuk di persendian dan tendon. Kristal ini menyebabkan peradangan sehingga terasa sakit, bahkan menjadi bengkak. Mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), nyeri akibat asam urat terasa berhari-hari, bahkan beberapa pekan.
Biasanya gejala asam urat terasa nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan panas. CDC menjelaskan, diagnosis asam urat dilakukan dengan meneliti gejala yang timbul dan hasil pemeriksaan fisik melalui sinar X maupun tes laboratorium.
Asam urat hanya dapat diperiksa saat tubuh mengalami gejala sendi yang panas, bengkak dan nyeri. Saat itu kristal asam persendian akan terlihat ketika menjalani tes laboratorium.
Baca Juga:
Penyakit asam urat biasanya dipengaruhi masalah obesitas, obat diuretik, minuman beralkohol, makanan yang terlalu tinggi fruktosa. Fungsi ginjal yang buruk juga bisa menambah risiko penyakit asam urat.
TATA FERLIANA
Baca: Deretan Makanan yang Perlu Dihindari bagi Penderita Asam Urat