TEMPO.CO, Jakarta - Henti jantung mendadak atau Sudden Cardiac Arrest (SCA) adalah kondisi ketika jantung secara tiba-tiba berhenti berdetak yang ditandai dengan hilangnya kesadaran pada seseorang dan tidak bernapas. Henti jantung mendadak mengakitbatkan kerusakan otak secara permanen hingga berujung kematian.
Melansir dari chop.edu, setiap tahunnya lebih dari 7.000 anak-anak dan remaja America Serikat meninggal karena serangan jantung mendadak. Kejadian tersebut bisa dicegah jika anak-anak dan orang tua mengenali tanda-tandanya. Sehingga kejadian henti jantung mendadak bisa dicegah sedari dini. Berikut cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya henti jantung mendadak menurut Tricitycardiology:
- Konsumsi makanan sehat
Sebaiknya hindari makanan yang mengandung minyak, tinggi kolesterol, makanan manis, serta tinggi karbohidrat. Jenis-jenis makanan ini mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat pada tubuh Anda. Kolesterol jahat dapat menyumbat arteri dan menghambat proses aliran darah. Konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran bisa rutin Anda lakukan untuk mengantisipasi penyebab serangan jantung.
- Aktif melakukan olahraga
Luangkan waktu selama 15-20 menit sehari untuk berolahraga. Waktu paling tepat adalah di pagi hari. Berlari kecil atau jalan cepat dan bersepeda adalah cara yang tepat untuk menikmati udara segar. Hal itu mampu menjaga kesehatan jantung Anda.
- Batasi berat bedan
Apabila Body Mass Index (BMI) atau indeks massa tubuh Anda lebih tinggi dari yang seharusnya, maka jantung Anda berisiko terkena serangan jantung. Anda bisa mencegahnya dengan melakukan rutinitas sehat seperti menjaga pola makan dan rajin berolahraga.
- Mengurangi stres
Kondisi pikiran yang sedang kacau atau tingkat stres dan emosional yang tinggi adalah faktor utama penyebab serangan jantung atau henti jantung mendadak. Karena itu, sebaiknya hindari situasi stres dan lakukan relaksasi ketika menghadapi kondisi tertentu. Selanjutnya ambil langkah yang tepat serta temukan cara yang sesuai untuk melepaskan stres yang Anda alami dengan melakukan latihan pernapasan dalam atau mencoba senam yoga.
- Berhenti merokok dan konsumsi alkohol
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan ukuran otot jantung. Selain itu, kebiasaan tersebut menyebabkan seseorang berisiko mengalami tekanan darah tinggi. Keduanya saling berhubungan. Pembesaran jantung dalam kaitannya dengan tekanan darah tinggi bisa meningkakan risiko seseorang mengalami serangan jantung. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perokok aktif cenderung akan lebih sering mengalami pengembangan plak di pembuluh arteri daripada mereka yang bukan perokok.
Henti jantung mendadak adalah kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani. Meskipun pada beberapa kejadian henti jantung terjadi secara mendadak dan tanpa peringatan, namun kadang penderita dapat merasakan beberapa gejala awal sebelum terjadinya henti jantung. Segera konsultasikan dengan dokter spesialis jika sudah mengalami gejala-gejala tertentu.
RISMA DAMAYANTI
Baca juga: Serangan Jantung Berbeda dengan Henti Jantung, Ini Penjelasannya