TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan akan mudah merasa panik dan stres. Mengutip dari National Institute of Mental Health, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan kerap merasa khawatir yang terlalu.
Berikut deretan fakta mengenai gangguan kecemasan:
- Gangguan kecemasan berbeda dengan stres
Mengutip WebMD, gangguan kecemasan merupakan emosi yang berhubungan dengan rasa gugup atau takut. Sedangkan stres merupakan respons fisik terhadap sesuatu yang membuat seseorang merasa terancam. Stres adalah cara tubuh untuk membuat seseorang waspada.
- Gangguan kecemasan dapat dipengaruhi genetik
Para ahli kesehatan menduga gangguan kecemasan juga berhubungan dengan faktor keturuanan (genetik). Seseorang yang memiliki riwayat anggota keluarga mengalami gangguan kecemasan berisiko mengalaminya kondisi yang sama.
- Tanda seseorang mengalami gangguan kecemasan
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan sering merasa resah. Gejala lainnya, seseorang mudah tersinggung juga mengalami susah tidur karena tak bisa mengendalian rasa cemas.
- Gangguan kecemasan sosial
Ketika seseorang merasa terlalu cemas terlalu ketika berinteraksi dengan orang baru atau berada di antara kerumunan, itu bisa merupakan indikasi gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder).
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan sosial akan merasa canggung atau takut berbicara, seperti dikutip dari National Institute of Mental Health. Itu menyebabkan, seseorang tidak bisa bersosialisasi. Misalnya, ketika berkenalan, presentasi, berkencan, wawancara kerja, menjawab pertanyaan.
HENDRIK KHOIRUL MUHID