Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tips Mudah Budidaya Aglonema Merah Agar Berdaun Indah

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi aglaonema. Unsplash.com/David Clode
Ilustrasi aglaonema. Unsplash.com/David Clode
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Budidaya Aglonema atau aslinya Aglaonema Merah relatif mudah untuk dilakukan karena tanaman ini mudah tumbuh. Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya Aglaonema Merah, seperti faktor cahaya, kelembaban, dan media tumbuh. Hal itu dilakukan agar mendapatkan hasil tumbuh daun yang indah.

Melansir buku, Aglaonema Tanaman Pembawa Keberuntungan (2005), terdapat 25 jenis jenis spesies Aglaonema yang tumbuh di alam. Sebagian besarnya berwarna hijau dan bercorak. Hanya ada satu jenis yang berwarna merah, yaitu Aglaonema rotundum atau Red Aglaonema

Mengingat Aglaonema termasuk tanaman hias ruangan, tidak perlu wadah dan media yang terlalu spesifik.

Akan tetapi tetap diperlukan perawatan khusus. Dilansir dari Joyus Garden, berikut cara mudah menanam dan merawat Aglaonema Merah agar dihasilkan corak daun yang indah: 

1. Penanaman 

Aglaonema Merah merupakan tanaman yang dapat tumbuh di mana-mana. Dalam penanamannya, perlu disiapkan pot dan media tanam. Langkah pertama, masukkan potongan Styrofoam atau bisa berupa pecahan arang kayu ke dasar pot hingga â…“ bagian. Ini berfungsi sebagai drainase. 

Selanjutnya isilah media tanam sampai ½ pot, lalu masukkan bibit Aglaonema Merah tepat di tengah-tengah pot. Timbun dengan media tanam hingga mendekati mulut pot. Terakhir, menyiram dengan air secukupnya sampai keluar dari lubang di dasar pot. Jangan lupa, tempatkan di tempat yang teduh. 

2. Penyiraman 

Frekuensi penyiraman tanaman Aglaonema yang baik adalah dua atau tiga hari sekali. Namun apabila cuaca panas atau dirasa kering, dapat menambahkannya dengan melakukan penyemprotan air halus. Hal ini dilakukan untuk menambah kelembaban tanaman. 

Selanjutnya : Bila dalam cuaca dingin atau di musim hujan...

Bila dalam cuaca dingin atau di musim hujan, penyemprotan ini cukup dilakukan saat kondisi media tanaman saat kelembaban benar-benar berkurang. Dianjurkan, penyiraman harus merata dari ujung daun sampai media tanam. Selain itu, air yang digunakan cukup seperlunya saja alias jangan terlalu berlebihan. 

3. Pencahayaan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanaman ruangan Aglaonema Merah akan optimal tumbuh di tempat yang teduh. Ia akan tetap tumbuh meskipun ditempatkan di pojok ruangan yang minim penerangan.

Dikutip dari Leaf Place, tanaman jenis ini dapat berkembang dalam suhu antara 18-24 derajat Celcius. Namun, di iklim tropis, dapat bertahan hidup di suhu 29 derajat Celcius. 

Hal yang perlu diperhatikan adalah hindari cahaya yang terlalu terang. Hal ini dapat menyebabkan daun Aglaonema Merah menjadi pucat dan tak jarang muncul bintik-bintik gosong atau terbakar. Untuk mengetahui pencahayaan berlebihan atau tidak, dapat dilakukan dengan mengecek sudut antara daun dan batang tanaman yang lebih kecil dari 45 derajat. 

4. Pemupukan 

Seperti halnya tanaman lain, Aglaonema Merah juga membutuhkan unsur hara dari media tanamnya. Namun, sering kali unsur hara di media tanam tidak lengkap sehingga tidak memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu, diperlukan tambahan unsur hara melalui pemupukan. 

Pupuk yang digunakan sebaiknya yang memiliki Nitrogen dan Fosfor tinggi. Kedua kandungan ini berfungsi dalam pembentukan daun yang sehat dan menjadikannya segar, serta memacu pertumbuhan bunga dan biji. Cukup setiap bulan sekali untuk dilakukan pemupukan dengan dosis sekitar o,5 dari disarankan pada kemasan pupuk. 

5. Pengendalian Penyakit 

Menurut buku berjudul Aglaonema (1990), penyakit yang sering menjangkit tanaman Aglaonema bernama Botrytis. Penyakit ini disebabkan jamur yang mampu merusak tangkai dan daun.

Apabila terserang penyakit ini, tangkai dan daun Aglonema Merah akan berubah menjadi coklat kelabu dan akhirnya membusuk. Cara mengatasinya dengan membuang daun yang terserang dan menyemprot tanaman dengan Dichloran. 

Baca juga : Deretan Masalah yang Rentan Mengganggu Pertumbuhan Tanaman Hias Aglaonema 

HARIS SETYAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

1 hari lalu

Pupuk Urea Kujang. TEMPO/Subekti
Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.


Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

16 hari lalu

Ilustrasi pupuk UREA. Shutterstock
Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

21 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

22 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

25 hari lalu

Kendaraan melintasi banjir di Jalan Raya Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pengendara Mobil Patut Waspada Aquaplaning Saat Musim Hujan, Apa itu?

Pengendara mobil patut mewaspadai bahaya aquaplaning saat musim hujan, Ini penjelasannya.


Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

30 hari lalu

Seorang pekerja mengangkut pupuk urea bersubsidi dari Gudang Lini III Pupuk Kujang di Pasir Hayam, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (ISTIMEWA)
Mentan Sebut Anggaran Subsidi Pupuk Naik, SK DIPA Segera Keluar

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan pemerintah telah memutuskan anggaran subsidi pupuk tahun ini naik.


Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

30 hari lalu

Umat muslim menggunakan perahu untuk berangkat melaksanakan salat Tarawih di Masjid Riyadhul Abidin, Ulu Gedong, Jambi, Jumat, 15 Maret 2024. Banjir yang telah merendam kawasan itu sejak tiga bulan terakhir dan melumpuhkan akses jalan darat tidak menyurutkan umat muslim setempat untuk melaksanakan ibadah salat Tarawih berjamaah di masjid. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Kemarau Mundur, Kapan Musim Hujan di Indonesia Selesai?

Musim hujan di Indonesia masih akan terus berlangsung selama Maret 2024


Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

44 hari lalu

Ilustrasi Hujan (Pixabay)
Hotel di Singapura Ini Janji Bayar Tamu jika Hujan Turun selama Liburan

Hotel ini menjanjikan akan mengganti biaya menginap semalam jika turun hujan yang mengganggu liburan di Singapura.


BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

46 hari lalu

Pengunjung Car Free Day di kawasan Bundaran HI mengenakan payung saat diguyur hujan, Jakarta, Ahad, 12 Februari 2023. Dilansir dari BMKG, perkiraan cuaca Jakarta berpotensi hujan sedang lebat sampai sepekan ke depan, warga dihimbau  mempersiapkan diri termasuk kebugaran tubuh untuk menghadapi cuaca ekstrem. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
BMKG Sebut Cuaca Ekstrem akan Berlangsung sampai 8 Maret 2024, Ini Indikator Cuaca Ekstrem

BMKG sebut cuaca ekstrem sampai 8 Maret 2024. Ada tiga indikator untuk menentukan cuaca ekstrem, dari tekanan udara, awan, sampai angin.


Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

47 hari lalu

Jokowi Tambah Kuota Pupuk Subsidi Jadi 9,5 Juta Ton, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Cukup

PT Pupuk Indonesia alias PIHC angkat bicara soal penambahan kuota pupuk subsidi pada tahun ini menjadi 9,5 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.