TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua orang agaknya menganggap boneka sebagai mainan yang lucu. Ada juga yang cenderung merasa takut terhadap boneka. Seseorang yang ketakutan melihat boneka memiliki kecenderungan gejala pediophobia. Gejala ketakutan itu muncul, salah satunya bisa dipengaruhi film horor yang menggunakan boneka sebagai karakter menyeramkan.
Mengutip situs web Verywell Health, pediophobia biasanya mengenai objek yang menyerupai manusia. Tak hanya boneka, tapi juga patung lilin, robot humanoid, manekin. Ahli psikologi Timothy Legg, pediophobia bisa terjadi karena pengalaman traumatis, seperti menonton film horor atau insiden yang berhubungan dengan boneka.
Di Amerika Serikat, 9 persen orang dewasa mengalami pediophobia. Ahli kesehatan mental biasa akan mengecek kondisi pediophobia melalui pengecekan spesifik terkait ketakutan atau kecemasan yang berkepanjangan. Biasanya ketakutan tak berimbang dengan bahaya ancaman secara langsung. Seseorang yang mengalami pediophobia akan tetap menghindari boneka, sehingga mengalami stres yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Seseorang yang mengalami pediophobia akan merasakan sulit bernapas, berkeringat, dan detak jantung meningkat jika melihat boneka, seperti dikutip dari Healthline. Rasa panik akan terus menganggu, sehingga membuat seseorang ingin berteriak dan melarikan diri.
Muncul pula rasa mual dan pusing saat mengalami ketakutan. Jika pediophobia terjadi pada anak-anak akan muncul reaksi menangis sambil ingin terus berpegangan pada orang tuanya. Terkadang anak-anak juga akan mengamuk karena merasakan ketakutan.
BALQIS PRIMASARI