Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Makanan Gizi Beragam buat Pertumbuhan Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak konsultan nutrisi dan metabolik di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Yoga Devaera, mengingatkan para orang tua memberikan anak-anak beragam makanan demi tercukupi kebutuhan gizi mereka. Menurutnya, makanan yang diberikan sebelumnya harus disesuaikan dengan berat badan dan tinggi badan anak.

"Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dilakukan dengan mengonsumsi berbagai macam makanan. Semakin banyak mengonsumsi beragam makanan, semakin kecil kemungkinan mendapatkan defisiensi zat gizi," ujarnya.

Yoga mengatakan pada anak usia sekolah, misalnya 6-12 tahun, kenaikan tinggi badan terjadi sangat cepat dan akan menurun dari tahun ke tahun seiring bertambahnya umur.

“Pertumbuhan anak pada usia sekolah ini (6-12 tahun) berada pada masa pertumbuhan terendah dibanding pada masa pertumbuhan bayi dan masa pubertas," katanya.

Begitu pula pada indeks massa tubuh (IMT) pada usia tersebut, yang berada di masa terendah dengan komposisi lemak tubuh paling rendah dan beranjak meningkat seiring masa pubertas. Masalah yang terjadi pada usia tersebut yaitu gizi kurang, gizi lebih (obesitas), dan defisiensi mikronutrien juga cukup tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada anak usia sekolah ini, kesehatan tulang dan kecukupan gizi juga berpengaruh terhadap pertumbuhan. Kesehatan tulang dipengaruhi beberapa hal dan tidak hanya cukup dengan pemberian kalsium pada anak namun juga butuh vitamin D, magnesium, fosfat, dan lainnya.

Sementara itu, kecukupan gizi anak usia 6-12 tahun dipengaruhi berbagai hal, seperti aktivitas fisik, status pubertas, dan malnutrisi. Selain pola makan yang sehat dengan beragam makanan, Yoga juga mengingatkan orang tua agar membatasi gula dan garam, memberikan asupan sesuai kondisi anak, seperti untuk anak kelebihan berat badan dan obesitas dapat diberikan makanan rendah kalori sementara untuk anak kurang gizi dapat diberikan makanan tinggi kalori. Di sisi lain, anak juga perlu dipantau berat badan dan tinggi badan secara berkala, idealnya setiap enam bulan.

Baca juga: Peneliti Ungkap Manfaat Kefir bagi Kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ganjar Pranowo: Swasembada Pangan Tak Menggelinding Begitu Saja

2 hari lalu

Bacapres Ganjar Pranowo berjalan meninggalkan ruangan usai mengikuti pertemuan partai-partai politik pengusungnya di Jakarta, Rabu, 27 September 2023. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ganjar Pranowo: Swasembada Pangan Tak Menggelinding Begitu Saja

Ganjar Pranowo menyebut, swasembada pangan tidak bisa terjadi begitu saja. Perlu peran negara untuk mewujudkan program kedaulatan pangan itu.


7 Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan Akibat Kelebihan Gula

3 hari lalu

Ilustrasi gula putih, gula coklat, dan gula kayu manis. pixabay.com/Ulleo
7 Masalah Kesehatan yang Ditimbulkan Akibat Kelebihan Gula

Konsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan penambahan berat badan, jerawat, diabetes tipe 2, dan dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya.


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

9 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


Maskapai Penerbangan Thailand Ini Bakal Minta Penumpang Menimbang Sebelum Naik

10 hari lalu

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Maskapai Penerbangan Thailand Ini Bakal Minta Penumpang Menimbang Sebelum Naik

Beberapa maskapai penerbangan internasional, seperti Korean Air dan Air New Zealand, sudah menimbang penumpang sebelum naik.


5 Tanda Tubuh Perlu Segera Detoks Gula

11 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
5 Tanda Tubuh Perlu Segera Detoks Gula

Jika mengalami hal ini segera lakukan detoks gula demi menjaga kesehatan tubuh


5 Kebiasaan yang Wajib Dihindari agar Berat Badan Tetap Ideal

12 hari lalu

Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com
5 Kebiasaan yang Wajib Dihindari agar Berat Badan Tetap Ideal

Jaga berat badan dengan menghindari kombinasi makanan yang tidak sehat, statis sepanjang hari, hingga sarapan dengan kandungan gula yang tinggi.


Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

12 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dipeluk ibunya saat menjalani pengobatan kanker, Senin, 18 September 2023. (Instagram/@vidialdiano)
Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

Vidi Aldiano sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Apa gejala dan penyebab kanker ginjal?


Minuman yang Pengaruhi Kesehatan Tulang Menurut Pakar Ortopedi

14 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Minuman yang Pengaruhi Kesehatan Tulang Menurut Pakar Ortopedi

Pakar ortopedi mengimbau menghindari dua jenis minuman ini karena bisa mengurangi penyerapan kalsium dan mempengaruhi kesehatan tulang.


Ketahui Efek Samping Beras Basmati dan Cara Memasak yang Sehat

16 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Efek Samping Beras Basmati dan Cara Memasak yang Sehat

Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi gandum olahan, termasuk beras basmati putih, dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.