TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari. PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe)mengedukasi masyarakat melalui One Onco, layanan ekosistem onkologi terintegrasi yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker melalui layanan diagnostik terpadu, terapi pengobatan, hingga komunitas.
Manajer Senior Proyek One Onco, Yoppy Hadi Soeyanto, mengatakan layanan tersebut memenuhi hampir seluruh aspek dari empat pilar yang didorong oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) terkait Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2022.
“Mulai dari bagaimana peningkatan literasi akan kanker, bagaimana meningkatkan kesadaranuntuk deteksi dini, memberikan kemudahan akses untuk pengobatan kanker khususnya di era pandemi ini. Kami ingin berkontribusi lebih banyak dalam empat pilar tersebut,” ujar Yoppy. “Salah satu tugas utama kami memang terus-menerus ingin meningkatkan literasi akan penyakit kanker di Indonesia.”
Yoppy menjelaskan di 2021 pihaknya telah mengadakan lebih dari 100 webinar. Mayoritas membahas mengenai penyakit kanker dengan kasus terbesar, yakni kanker payudara, kanker serviks, kanker kolon, kanker prostat, kanker paru, hingga kanker darah. Berbagai kegiatan lain juga dilakukan bekerja sama dengan komunitas, fasilitas kesehatan, dan organisasi pemerhati kanker.
Tak hanya para penyintas kanker, caregiver hingga masyarakat luas juga turut menjadi peserta kegiatan. Hal itu dilakukan demi menyebarkan pengetahuan tentang kanker yang perlu dipahami berbagai kalangan masyarakat.
“Kanker itu istilahnya tidak bisa dicegah, tapi bisa dideteksi lebih dini. Dengan pengetahuan yang meningkat maka tingkat deteksi dininya juga meningkat,” kata Yoppy.
One Onco menyediakan situs web oneonco.co.id yang dengan situs web lain karena memiliki fokus yang jelas dalam mengedukasi masyarakat Indonesia. Tersedia berbagai informasi mengenai kanker, penyebabnya, cara deteksi dini, hingga penjelasan tentang pengobatan.
Terkait telemedisin, One Onco telah terintegrasi dengan klikdokter.com untuk bisa memberikan pelayanan telekonsultasi tentang kanker dan nutrisi seputar kanker. Masyarakat yang telah menyadari pentingnya informasi kanker juga dipermudah untuk merencanakan pengecekan kesehatan di rumah sakit di tengah pandemi sebab One Onco telah berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan.
“Misalnya untuk masyarakat sudah aware untuk pap smear maupun USG payudara namun khawatir untuk ke rumah sakit karena pandemi. Ekosistem kami memungkinkan untuk bisa memesan layanan skrining tersebut, tentu lebih mudah karena dengan website saja sudah terhubung dengan fasilitas kesehatannya, sudah bisa melakukan booking, bahkan bisa langsung pembayaran,” tuturnya. “Satu langkah terakhir untuk proses itu memang harus datang ke rumah sakit. Tentunya itu telah menghemat waktu untuk tidak harus bolak-balik ke rumah sakit,”
Obat-obatan untuk terapi sangat penting bagi para pasien kanker. Kalbe Farma lebih dari 20 tahun memasarkan obat-obatan untuk terapi kanker, mulai dari kemoterapi, terapi hormonal, terapi pendukung, terapi target, hingga imunoterapi. Bahkan, hampir 80 persen obat-obatan kanker Kalbe terserap di BPJS.
“Sebanyak 30-40 jenis dan variasi kemasan obat-obatan terkait terapi kanker, menurut catatan kami membantu lebih dari sekitar 350.000 pasien pada tahun 2020 dengan 1,2 juta unit kemoterapi. Sebagai catatan, di tahun yang sama ada sekitar 950.000 kasus. Kita mewakili membantu 37 persen pasien yang membutuhkan kemoterapi,” jelasnya.
Nutrisi yang tepat juga perlu diperhatikan sebab tidak sedikit penyintas yang mengaku kehilangan nafsu makan. “Kalbe telah berkolaborasi dengan RS Dharmais, memformulasi susu bernutrisi yang diberi nama Nutrican. Harapannya, bisa membantu pasien kanker untuk pemenuhan nutrisi, khususnya selama proses dan setelah proses pengobatan kanker,” kata Yoppy.
Para pejuang kanker tidak hanya membutuhkan obat-obatan dan nutrisi melainkan dukungan psikososial dari komunitas kanker. Tentu hal ini dapat menjadi salah satu yang paling ampuh dalam membantu proses perawatan yang tengah dijalankan.
“Kami sering kali mengadakan gathering di antara komunitas penyintas kanker. Itu sangat terasa, kata kuncinya itu komunitas untuk memberikan dukungan psikososial. Kami membantu menjembatani kalau ada penyintas yang butuh dukungan psikososial, ingin terhubung dengan komunitas tertentu, di laman One Onco bisa mencari direktori komunitas. Kami juga sedang berkolaborasi dengan platform psikolog yang nanti bisa memberikan dukungan tersebut,” jelasnya.
Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia, dr. Daeng M Faqih, mengingatkan masyarakat pentingnya edukasi dan upaya deteksi dini sebagai kunci menghadapi kanker.
"Banyak masyarakat yang masih belum tahu aspek-aspek kanker, contohnya bagaimana cara melakukan secara dini deteksi kanker. Masyarakat awam masih belum tahu, kadang-kadang dianggap masalah biasa. Deteksi kanker sangat penting, bahkan kunci menghadapi masalah kanker," ujarnya.
Lambatnya deteksi kanker bisa membuat penyakit menjadi lebih berat. Pada kasus kanker stadium empat misalnya, pasien cenderung mengalami tingkat kesakitan lebih tinggi dan kemungkinan penyembuhan menjadi lebih sulit.
Agar masyarakat paham mengenai hal ini, diperlukan informasi dan edukasi yang baik, salah satunya memanfaatkan layanan kesehatan berbasis daring atau telemedisin sehingga masyarakat bisa belajar tanda-tanda kanker dan bahkan yang lebih strategis memeriksa sendiri gejala yang dialami tubuh.
Kanker pada umumnya dimulai saat sel-sel sehat mulai mengalami perubahan dan tumbuh tak terkendali. Sel-sel tersebut lantas membentuk sebuah massa yang disebut tumor. Tumor jinak bisa saja tumbuh namun tidak menyebar sementara tumor bisa saja bersifat kanker atau jinak. Tumor kanker berbahaya saat dia tumbuh dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Baca juga: Hari Kanker Sedunia, Ini Masalah Terbesar Pasien di Indonesia