Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Samping yang Timbul Akibat Kemoterapi

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kemoterapi merupakan sebuah pengobatan kanker yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker yang bersarang di dalam tubuh.

Meski dapat mengatasi pertumbuhan kanker, pengobatan ini juga memiliki efek samping yang cukup mengkhawatirkan.

Kemoterapi berkerja dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Meski mampu menghancurkan sel kanker, kemoterapi juga dapat merusak sel sehat yang berada di sekitarnya sehingga menimbulkan beberapa efek samping.

Efek Samping Kemoterapi

Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan. Namun sebagian besar efek samping ini akan berhenti saat pengobatan telah selesai. Mengutip dari laman Medical News Today, beberapa efek samping kemoterapi di antaranya yaitu:

  • 1. Infeksi dan melemahkan imunitas tubuh

Karena kemoterapi membunuh sel-sel kekebalan yang sehat, itu bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Dan karena sistem kekebalan melemah, infeksi apa pun dapat bertahan lebih lama dari biasanya.

  • 2. Memar dan mudah berdarah

Kemoterapi dapat menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami memar atau berdarah. Jika pendarahan terjadi lebih banyak dari biasanya maka akan menimbulkan bahaya. Sebaiknya lakukan tindakan pencegahan, seperti mengenakan sarung tangan saat berkebun atau memotong makanan. Selain itu, ambil langkah ekstra untuk mencegah cedera seperti jatuh.

  • 3. Rambut rontok

Kemoterapi dapat merusak folikel rambut, menyebabkan rambut melemah, menjadi rapuh, dan rontok. Setiap rambut yang tumbuh kembali mungkin memiliki tekstur atau warna yang berbeda. Efek ini biasanya berlanjut sampai perawatan berakhir, setelah itu rambut hampir selalu tumbuh kembali.

  • 4. Mual dan muntah

Mual dan muntah bisa terjadi secara tiba-tiba. Efek samping ini dapat terjadi tepat setelah sesi kemoterapi atau beberapa hari kemudian. Perubahan pola makan, seperti makan dalam porsi kecil atau menghindari makanan tertentu, dapat membantu mengurangi efek ini.

  • 5. Neuropati

Neuropati adalah nyeri saraf yang disebabkan oleh saraf yang rusak. Kondisi ini sering mempengaruhi tangan dan kaki, menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan sensasi terbakar yang tidak biasa. Beberapa orang juga mengalami rasa sakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya : Kemoterapi dapat juga memicu masalah pencernaan..

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Bahan Makanan Alami yang Dapat Membunuh Pertumbuhan Sel Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
7 Bahan Makanan Alami yang Dapat Membunuh Pertumbuhan Sel Kanker

Makanan alami tidak hanya memberikan nutrisi penting bagi tubuh, tetapi juga berperan sebagai pejuang dalam melawan penyakit, termasuk kanker.


7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

4 hari lalu

Pendeteksi Kanker
7 Fakta Deteksi Dini Kanker dan Metode Pemeriksaanya

Meskipun kanker adalah penyakit serius, deteksi dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan.


Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

4 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Alasan Peluang Sembuh dari Kanker Lebih Besar Karena Deteksi Dini

Deteksi kanker sejak dini sangatlah penting agar penanganan dapat segera dilakukan dan peluang sembuh pun semakin tinggi.


Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

6 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Hati-hati, Kedutan Ternyata Bisa Jadi Gejala Kanker dan Tumor Otak

Meski tak secara langsung menjadi indikator kanker, kedutan bisa juga menjadi sinyal kanker otak, menurut Asosiasi Tumor Otak Amerika.


Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Saran Pakar untuk Tekan Kasus Kanker Serviks, Salah Satu Penyebab Kematian Tertinggi

Kanker serviks bisa dideteksi dan dicegah dengan melakukan pap smear secara rutin. Berikut penjelasan pakar ginekologi onkologi.


Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Terdapat 230 Ribu Kematian Akibat Kanker, Kemenkes Kampanyekan Vaksinasi HPV

Budi meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker dengan mengandalkan kemitraan internasional.


4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
4 Hal Penting yang Dianjurkan Peneliti Demi Turunkan Risiko Kanker

Para peneliti di Mass General Brigham menyebut empat strategi spesifik untuk menurunkan risiko kanker. Berikut pendapat pakar.


Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

11 hari lalu

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Urolog Minta Pria 45 Tahun ke Atas Rutin Periksa Kanker Prostat

Spesialis urologi mengingatkan laki-laki yang telah menginjak usia 45 tahun harus melakukan pemeriksaan kanker prostat, ini alasannya.


Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

11 hari lalu

Gavin Creel. Foto: Instagram.
Bintang Broadway Gavin Creel Berpulang di Usia 48 Tahun karena Kanker Langka

Aktor Gavin Creel berpulang pada usia 48 tahun akibat kanker langka. Kepergiannya sangat mengejutkan Broadway.


Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

14 hari lalu

Ilustrasi cuci muka. Shutterstock
Efek Kandungan Hidrokuinon Tinggi pada Skincare, Keracunan hingga Kanker

Dokter kulit mengatakan penggunaan hidrokuinon dengan kadar tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang, salah satunya potensi kanker.