TEMPO.CO, Jakarta -Kemoterapi merupakan sebuah pengobatan kanker yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan sel kanker yang bersarang di dalam tubuh.
Meski dapat mengatasi pertumbuhan kanker, pengobatan ini juga memiliki efek samping yang cukup mengkhawatirkan.
Kemoterapi berkerja dengan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat. Meski mampu menghancurkan sel kanker, kemoterapi juga dapat merusak sel sehat yang berada di sekitarnya sehingga menimbulkan beberapa efek samping.
Efek Samping Kemoterapi
Kemoterapi dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan. Namun sebagian besar efek samping ini akan berhenti saat pengobatan telah selesai. Mengutip dari laman Medical News Today, beberapa efek samping kemoterapi di antaranya yaitu:
- 1. Infeksi dan melemahkan imunitas tubuh
Karena kemoterapi membunuh sel-sel kekebalan yang sehat, itu bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Dan karena sistem kekebalan melemah, infeksi apa pun dapat bertahan lebih lama dari biasanya.
- 2. Memar dan mudah berdarah
Kemoterapi dapat menyebabkan seseorang lebih mudah mengalami memar atau berdarah. Jika pendarahan terjadi lebih banyak dari biasanya maka akan menimbulkan bahaya. Sebaiknya lakukan tindakan pencegahan, seperti mengenakan sarung tangan saat berkebun atau memotong makanan. Selain itu, ambil langkah ekstra untuk mencegah cedera seperti jatuh.
- 3. Rambut rontok
Kemoterapi dapat merusak folikel rambut, menyebabkan rambut melemah, menjadi rapuh, dan rontok. Setiap rambut yang tumbuh kembali mungkin memiliki tekstur atau warna yang berbeda. Efek ini biasanya berlanjut sampai perawatan berakhir, setelah itu rambut hampir selalu tumbuh kembali.
- 4. Mual dan muntah
Mual dan muntah bisa terjadi secara tiba-tiba. Efek samping ini dapat terjadi tepat setelah sesi kemoterapi atau beberapa hari kemudian. Perubahan pola makan, seperti makan dalam porsi kecil atau menghindari makanan tertentu, dapat membantu mengurangi efek ini.
- 5. Neuropati
Neuropati adalah nyeri saraf yang disebabkan oleh saraf yang rusak. Kondisi ini sering mempengaruhi tangan dan kaki, menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan sensasi terbakar yang tidak biasa. Beberapa orang juga mengalami rasa sakit.
Selanjutnya : Kemoterapi dapat juga memicu masalah pencernaan..