TEMPO.CO, Jakarta - Tukak lambung dan asam lambung merupakan dua masalah kesehatan yang berbeda. Mengutip Majalah Ilmu Kefarmasian, Universitas Indonesia, tukak lambung merupakan kondisi lapisan mukosa mengalami gangguan. Lapisan itu bermasalah sampai ke mukosa muskularis. Ada ketakseimbangan antara faktor yang menekan dan perlindungan di lambung. Itu mula terjadinya tukak lambung.
Faktor itu muncul akibat pengeluaran kelenjar yang berlebihan asam lambung. Kondisi itu tak terkontrol dari dinding rongga jaringan saluran cerna dan pernapasan. Pada saat yang sama lapisan mukus yang berfungsi melindungi lapisan bagian dalam terganggu, sehingga terjadi masalah di lambung. Reaksi berlebihan terhadap konsumsi kandungan kafein dan alkohol juga bisa memicu kondisi tersebut.
Penggunaan obat-obatan yang berlebihan seperti antiinflamasi non steroid (AINS) juga memicu iritasi lambung. Biasanya gejala tukak lambung, seseorang akan mengalami nyeri perut dengan sensasi panas. Kondisi tukak lambung yang sangat parah juga bisa menyebabkan muntah darah. Gejala lainnya, yaitu sulit bernapas, mual dan tubuh lemah, seperti dikutip dari Mayo Clinic.
Sedangkan asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi esofagus yang melemah. Keadaan itu menandakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung itu menjadi lemah.
Mengutip situs web UCLA Health, proses terjadinya GERD, karena otot pangkal lambung tidak mengerut sebagaimana mestinya. Itu sebabnya, isi perut bisa mengalir ke kerongkongan. Kondisi itu menimbulkan mulas, nyeri di tengah dada, mual, bau mulut, dan kesulitan menelan. Sebagian orang yang mengonsumsi obat-obatan untuk asma, darah tinggi, dan antidepresan terlalu sering juga bisa menyebabkan asam lambung.
TIKA AYU