Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obsessive Compulsive Disorder, Mengulangi Tindakan untuk Mengurangi Kecemasan

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika seseorang merasa cemas terus-menerus dengan perilaku melakukan tindakan berulang-ulang untuk menghilangkan kecemasan, maka menandakan gejala obsessive compulsive disorder (OCD). Menurut American Psychiatric Association, sekitar 2 persen hingga 3 persen orang memiliki kondisi seperti itu di Amerika Serikat.

Mengutip The National Institute of Mental Health, orang dengan OCD akan merasakan dorongan untuk melakukan rutinitas yang sama selama lebih dari satu jam setiap hari.

Gejala OCD cenderung muncul pada masa anak-anak, sekitar usia 10 tahun. Sedangkan, orang dewasa rata-rata berusia 20 tahun hingga 21 tahun. Pada usia dewasa muda itu, kebanyakan orang mengalami OCD.

Mengutip Healthline, ahli psikoterapi Matt Boland menjelaskan, OCD memiliki dua jenis gejala, yaitu obsesif (perasaan yang mengganggu pikiran) dan kompulsif (dorongan).

Berikut ciri gejala OCD obsesif dan kompulsif:

Obsesif

  • Khawatir terhadap kuman, kotoran, atau penyakit
  • Takut menyakiti diri sendiri atau orang lain
  • Takut mengatakan sesuatu yang menyinggung
  • Kebutuhan untuk membuat barang-barang selaras, teratur, atau simetris
  • Pikiran seksual atau kekerasan yang gamblang
  • Khawatir membuang barang
  • Mempertanyakan hasrat
  • Khawatir tentang kesehatan dan keselamatan diri sendiri atau orang terdekat
  • Gambar, kata, atau suara tertentu yang menggangu
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kompulsif

  • Mencuci tangan, benda, atau tubuh
  • Mengatur atau menyelaraskan objek dengan cara tertentu
  • Menghitung atau mengulangi frasa tertentu
  • Menyentuh sesuatu beberapa kali
  • Mencari kepastian dari orang lain
  • Mengumpulkan barang-barang tertentu atau membeli beberapa barang yang sama
  • Menyembunyikan benda yang bisa digunakan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
  • Mengecek tindakan tidak menyakiti orang lain

BALQIS PRIMASARI 

Baca: Beberapa Artis Mengaku OCD, Apa itu Obsessive Compulsive Disorder?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

18 hari lalu

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)
Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.


Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung, Ayo Bangkit dengan 4 Langkah Berikut

55 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung, Ayo Bangkit dengan 4 Langkah Berikut

Daripada terus menyalahkan diri atau kesialan saat sedang tidak beruntung, lebih baik lakukan ini agar bisa bangkit dan melupakan hari yang buruk.


Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

20 Februari 2024

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru
Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Psikiater mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus.


Berhenti Berbohong soal Kematian pada Anak, Fakta Lebih Penting

26 Januari 2024

Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com
Berhenti Berbohong soal Kematian pada Anak, Fakta Lebih Penting

Orang tua selalu berusaha melindungi anak dari apapun, termasuk perasaan sedih dan kehilangan karena kematian sehingga merasa perlu berbohong.


Psikolog Sebut Secondhand Embarrassment Bisa Bikin Stres, Apa Itu?

23 Januari 2024

Ilustrasi pria pemalu. shutterstock.com
Psikolog Sebut Secondhand Embarrassment Bisa Bikin Stres, Apa Itu?

Secondhand embarrassment atau perasaan malu tak langsung untuk orang lain dirasakan karena manusia adalah makhluk sosial, bisa bikin stres.


Apa Itu Emotional Numbness? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

15 Januari 2024

Emotional numbness adalah istilah yang merujuk pada mati rasa, di mana seseorang tidak bisa mengekspresikan emosinya. Ini gejala dan cara mengatasinya. Foto: Canva
Apa Itu Emotional Numbness? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Emotional numbness adalah istilah yang merujuk pada mati rasa, di mana seseorang tidak bisa mengekspresikan emosinya. Ini gejala dan cara mengatasinya


Apa Itu Komplikasi Anoreksia? Berikut 5 Cara Mengatasi Gangguan Makan Ini

12 Januari 2024

Perempuan rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia dan anoreksia. (Pexels/Alex Green)
Apa Itu Komplikasi Anoreksia? Berikut 5 Cara Mengatasi Gangguan Makan Ini

Pola hidup yang tidak seimbang dapat mengakibatkan gangguan makan atau biasa dikenal dengan anoreksia. Bagaimana cara mengatasi anoreksia?


Perubahan di Pekerjaan Bikin Stres, Psikolog Beri Saran Mengatasi

9 Januari 2024

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Perubahan di Pekerjaan Bikin Stres, Psikolog Beri Saran Mengatasi

Psikolog mengatakan perubahan yang bikin stres, termasuk dalam pekerjaan, dapat dinavigasi dengan cerdas secara emosional. Berikut caranya.


Begini Cara Nostalgia Bekerja dalam Pikiran

29 Desember 2023

Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Begini Cara Nostalgia Bekerja dalam Pikiran

Anda sering bernostalgia? Namun tahukah bagaimana cara kerja nostalgia dalam pikiran?


Jangan Anggap Sepele, Ini Manfaat Nostalgia bagi Kesehatan Mental

29 Desember 2023

Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Jangan Anggap Sepele, Ini Manfaat Nostalgia bagi Kesehatan Mental

Meskipun mengingat masa lalu, tetapi nostalgia dapat melahirkan beragam manfaat kesehatan mental.