TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh dunia mengkhawatirkan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang begitu cepat. Tahukah Anda gejala baru yang dilaporkan pasien Omicron?
Mengutip dari University of California Davis Health, Jumat, 28 Januari 2022, semua varian Covid-19, termasuk Delta dan Omicron, menyebabkan gejala serupa, seperti batuk, demam, dan kelelahan. Namun, beberapa bukti menunjukkan lebih sedikit orang yang mengalami anosmia atau kehilangan indera perasa dan penciumannya.
“Secara keseluruhan, varian Omicron bertindak lebih seperti virus Corona biasa, seperti yang menyebabkan flu biasa,” kata dokter penyakit menular di NYU Langone Health, Stephanie Sterling, seperti dikutip Tempo dari laman Time, Selasa, 11 Januari 2022.
Ahli epidemiologi genetik Tim Spector mengatakan pergeseran itu dimulai dengan varian Delta dan tetap berlaku untuk varian Omicron. Pendiri perusahaan kesehatan konsumen ZOE itu juga menjalankan aplikasi pelacakan gejala Covid-19 yang datanya telah berkontribusi pada lebih dari 4,7 juta orang. Data ZOE menunjukkan lima gejala Omicron yang paling umum adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan.
“Gejala klasik demam, batuk, dan kehilangan penciuman sedikit lebih jarang terjadi pada Delta dibandingkan dengan Alpha, dan gejala seperti pilek menjadi lebih umum. Omicron benar-benar baru saja meningkatkan perubahan yang agak halus,” kata Spector.
Selain itu, studi ZOE telah mengidentifikasi dua tanda baru infeksi Omicron yang mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda dengan gejala umum lainnya. Spector, mengutip dari National World, Sabtu, 29 Januari 2022, menjelaskan lebih banyak pasien yang melaporkan mual pada tahap awal infeksi.
Gejala ini umum terjadi pada orang-orang dengan vaksinasi lengkap dan booster. Tapi, efek variannya masih ringan.
Gejala baru kedua yang dilaporkan pasien Omicron adalah nyeri punggung bawah. Data dari Inggris, Amerika Serikat, dan Afrika Selatan menunjukkan gejala itu juga menjadi salah satu peringatan dini infeksi Omicron.
Nyeri punggung bawah itu kemudian berkembang menjadi nyeri otot di seluruh tubuh. Nyeri di seluruh tubuh inilah yang juga dilaporkan pasien Omicron.
Spector memperingatkan orang-orang perlu mewaspadai gejala Omicron karena kebanyakan orang tidak akan mengalami demam atau anosmia seperti jenis virus Corona sebelumnya. Ia juga menegaskan perlunya pemerintah melakukan pembaharuan daftar gejala resmi varian ini.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Kenali Gejala Omicron, Tak Selalu Sakit Tenggorokan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.